BeritaNasional

Fotografi Bukan Sekadar Jepret: Kemendikdasmen dan PP Muhammadiyah Dorong Etika Visual Ramah Digital

PWMJATENG.COM, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Lokakarya Fotografi Jurnalistik di Gedung Attanwir Lantai 6, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, pada Selasa (28/10/2025). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta Artikel 33, menghadirkan dua narasumber utama, yakni Iwan Setyawan dari Harian Kompas dan Abdul Malik, praktisi foto digital.

Dalam sambutannya, Sugiyono selaku Kepala Subbagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri, menegaskan bahwa fotografi yang bermakna bukan sekadar menekan tombol kamera. Menurutnya, setiap karya foto harus mampu menyampaikan nilai dan pesan yang bertanggung jawab.

“Sebagaimana implementasi program prioritas pemerintah dalam Asta Cita, salah satunya membangun budaya kerja yang RAMAH—Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis—demi mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua,” ujarnya.

Ia menjelaskan, nilai RAMAH menjadi landasan Kemendikdasmen dalam berbagai program, termasuk bidang komunikasi dan media. Sugiyono juga menyoroti pentingnya adaptasi teknologi dalam dunia fotografi masa kini. “Mempelajari fotografi tidak terlepas dari penerapan Artificial Intelligence (AI). Namun, kita perlu memahami etika penggunaannya agar hasil karya tidak menyinggung atau melanggar norma yang berlaku,” lanjutnya.

Sugiyono berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan agar semakin banyak insan pendidikan memahami pentingnya kesantunan digital dalam karya visual.

Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)

Senada dengan itu, Edy Kuscahyanto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menekankan bahwa setiap foto harus memiliki makna. “Bukan hanya kolase foto, tetapi setiap gambar harus punya pesan. Satu foto bisa menyampaikan seribu makna. Di era digital, bukan hanya teks yang berbicara, tetapi juga visual yang menuturkan cerita,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi antarpegiat media menjadi kunci dalam membangun ekosistem media yang ramah dan beretika. “Semoga acara ini memberi dampak luas dan nilai-nilai RAMAH dapat diterapkan di dunia digital, khususnya dalam praktik fotografi,” katanya.

Amanat pembukaan disampaikan oleh Izzul Muslimin, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia mengingatkan para peserta tentang tantangan etika di era digital. “Sekarang, semua orang bisa menjadi pembuat media. Persoalannya bukan lagi pada kemampuan teknis, melainkan pada tanggung jawab moral di balik setiap karya,” tegasnya.

Izzul mengajak peserta untuk memanfaatkan lokakarya ini sebagai ruang belajar dan bertukar gagasan. Menurutnya, dunia digital menuntut kepekaan dalam melihat, bukan hanya dalam memotret.

Lokakarya yang diikuti sekitar 100 peserta ini dihadiri oleh fotografer profesional dan pegiat media dari berbagai daerah. Para peserta diajak memahami bagaimana foto dapat menjadi medium edukatif dan sosial yang kuat dalam membangun kesadaran publik.

Melalui kegiatan ini, Kemendikdasmen dan Muhammadiyah berupaya menegaskan bahwa fotografi jurnalistik bukan hanya soal keindahan visual, tetapi juga tanggung jawab moral. Etika, nilai kemanusiaan, dan prinsip RAMAH menjadi fondasi utama dalam menciptakan karya yang berpengaruh dan mendidik masyarakat.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE