
PWMJATENG.COM, Magelang – Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melangkah maju dalam pembaruan pendidikan hukum. Melalui kegiatan Temu Stakeholders, FH UNIMMA merancang kurikulum adaptif dengan melibatkan berbagai mitra strategis. Acara ini berlangsung di Hotel Trio Front One Magelang pada Selasa (2/9).
Dekan FH UNIMMA, Dyah Andriantini Sintha Dewi, menegaskan pentingnya dunia pendidikan hukum menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Ia mengatakan percepatan teknologi informasi telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk kebutuhan di dunia kerja.
“Perkembangan IT yang begitu cepat membuat dunia akademisi, khususnya pendidikan hukum, harus terus menyesuaikan diri agar relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja,” ujarnya.
Kegiatan tersebut mencakup penyusunan kurikulum untuk Program Studi Magister Hukum (S2) serta peninjauan kurikulum pada Program Studi Sarjana Ilmu Hukum (S1).
Sebagai narasumber utama, hadir Dodik Setiawan Nur Herivanto, dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Ia memaparkan materi tentang Pemetaan Kompetensi Lulusan, yang menjadi dasar penting dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan era modern.
Baca juga, Islam Melarang Berbuat Kerusakan
Diskusi berlanjut dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD). Dua bidang utama yang dibahas adalah Hukum Privat dan Bisnis Syariah serta Hukum Publik dan Peradilan Syariah. Forum ini mempertemukan akademisi dengan berbagai mitra strategis.
Beberapa lembaga hadir langsung, antara lain Pengadilan Negeri Magelang, Pengadilan Negeri Mungkid, Pengadilan Agama Mungkid, DPC Peradi Magelang, advokat LKBH UNIMMA, serta Kantor Notaris/PPAT M. Nizam Fanani Borobudur dan Arif Himawan. Kolaborasi semakin lengkap dengan partisipasi daring dari Fakultas Hukum UII Yogyakarta dan Pengadilan Negeri Sleman.

Dyah menjelaskan bahwa forum ini tidak sekadar memperkuat kurikulum, tetapi juga menjadi bagian dari program Kampus Berdampak. Menurutnya, UNIMMA ingin menghadirkan pembelajaran aplikatif yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung.
Selain diskusi, kegiatan juga menghasilkan pleno dan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Dokumen ini akan menjadi pijakan konkret dalam implementasi kurikulum hukum yang baru.
FH UNIMMA menegaskan harapan agar kurikulum yang dihasilkan selaras dengan standar akademik nasional. Lebih dari itu, Dyah menekankan perlunya kurikulum yang mampu menjawab tantangan global.
“Kami ingin lulusan FH UNIMMA tidak hanya unggul secara teori, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kompetensi praktis yang dibutuhkan di lapangan,” ungkapnya.
Kontributor : Arin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha