
PWMJATENG.COM, Tegal – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja Muslim di sektor industri kreatif, tim dosen dari Tegal Muhammadiyah University (TMU) melaksanakan kegiatan pendampingan bertajuk “Penerapan Work-Life Balance Islami bagi Tenaga Kerja Muslim di Industri Kreatif”. Kegiatan ini berlangsung di Ashafana Guci, Kabupaten Tegal, pada Sabtu (4/10).
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Ketua Program Studi S1 Manajemen TMU, Panca Dina Ayu Mulyani, yang juga bertindak sebagai ketua tim. Ia didampingi oleh dua dosen anggota, Nurokhman dan Gilang Fajar Al-Fatih, serta tiga mahasiswa manajemen yang turut berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan.
Pendampingan ini menyasar para karyawan PT Perkasa, perusahaan outsourcing yang bergerak di bidang jasa kebersihan dan keamanan. Para peserta merupakan tenaga kerja Muslim yang bekerja di lingkungan industri dinamis dan fleksibel, tetapi sering menghadapi tekanan waktu dan beban kerja tinggi.
Dalam sambutannya, Panca Dina Ayu Mulyani menegaskan pentingnya keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, terutama bagi pekerja Muslim yang memiliki kewajiban ibadah dan nilai spiritual yang harus dijaga.
“Work-life balance bukan sekadar soal waktu istirahat, tetapi juga tentang menjaga kualitas hidup secara menyeluruh, termasuk spiritualitas dan etika kerja,” ujarnya.
Ia menambahkan, keseimbangan ini menjadi kunci agar pekerja tidak hanya produktif secara profesional, tetapi juga bahagia dan tenang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Pendekatan yang digunakan dalam pendampingan ini berbasis pada nilai-nilai Islam, dengan fokus pada empat aspek utama:
- Bimbingan spiritual, untuk memperkuat kesadaran ibadah dan hubungan dengan Allah di tengah kesibukan kerja.
- Pelatihan manajemen waktu, agar pekerja mampu menyeimbangkan jadwal kerja dan ibadah.
- Penguatan nilai-nilai syariah, dalam etos kerja serta pengambilan keputusan profesional.
- Penyediaan ruang ibadah dan refleksi, sebagai dukungan bagi lingkungan kerja yang Islami.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Melalui empat pendekatan tersebut, tim dosen TMU berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif, sehat, dan selaras dengan prinsip-prinsip Islam. Penerapan konsep work-life balance Islami ini diyakini memberikan beberapa dampak positif yang nyata.

Pertama, meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Pendekatan ini membantu mengurangi stres dan risiko kelelahan, serta mendorong gaya hidup yang lebih seimbang dengan waktu istirahat cukup.
Kedua, meningkatkan produktivitas dan fokus kerja. Dengan manajemen waktu yang baik dan nilai spiritual yang terjaga, karyawan menjadi lebih efisien serta mampu menjalankan tugas secara optimal tanpa kehilangan semangat.
Para peserta memberikan respons positif terhadap pendampingan ini. Mereka merasa lebih termotivasi untuk bekerja profesional tanpa meninggalkan kewajiban ibadah. Beberapa peserta bahkan menyampaikan harapan agar kegiatan serupa bisa dilakukan secara rutin sebagai bentuk dukungan bagi kesejahteraan tenaga kerja Muslim.
“Kami merasa lebih tenang dan semangat setelah mengikuti kegiatan ini. Rasanya seperti menemukan keseimbangan antara kerja dan ibadah,” ungkap salah satu peserta.
Melalui kegiatan ini, TMU menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga memiliki integritas spiritual yang kuat.
Kontributor : Riza
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha