BeritaTokoh

Dodok Sartono: Dua Syarat Utama Agar Muhammadiyah Terhindar dari Kehancuran

PWMJATENG.COM, Batangย โ€“ย Dalam suasana hangat Halalbihalal Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Batang, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dodok Sartono, menyampaikan pesan penting yang menggugah kesadaran warga Persyarikatan. Ia mengingatkan bahwa kebesaran yang telah diraih Muhammadiyah tidak boleh membuat warganya terlena, apalagi berpuas diri.

Dalam pidatonya, Dodok mengutip teori Ibnu Khaldun tentang siklus peradaban dan organisasi masyarakat. Teori ini membagi perjalanan sebuah komunitas atau organisasi dalam tiga fase. โ€œFase pertama adalah fase pembentukan, yang ditandai dengan pengorbanan besar, darah dan air mata,โ€ ujarnya.

Fase kedua, lanjutnya, merupakan fase pembangunan, di mana sistem mulai dibentuk, jaringan diperluas, dan organisasi mulai menata kekuatannya. Namun tantangan sebenarnya justru datang pada fase ketiga, yakni fase menikmati atau penghancuran. Pada fase ini, keberhasilan masa lalu bisa membuat anggotanya terlena, kehilangan semangat juang, dan akhirnya pelan-pelan menuju kemunduran.

โ€œJika kita tidak hati-hati, kita bisa masuk pada fase kehancuran,โ€ kata Dodok. Ia menekankan bahwa Muhammadiyah harus terus menjaga vitalitas dan semangat perjuangan untuk tidak terjebak dalam siklus terakhir tersebut.

Untuk menghindari kehancuran itu, Dodok menegaskan dua syarat utama yang harus dimiliki oleh warga Muhammadiyah. Pertama, semangat tinggi yang terus menyala dalam menjalankan dakwah dan pengabdian sosial. Kedua, kerukunan antaranggota dan antar-pimpinan.

Baca juga, Syawal: Awal Baru Menuju Hamba yang Lebih Baik

โ€œTanpa semangat dan kerukunan, organisasi ini akan rapuh dari dalam,โ€ ungkapnya. Ia pun mengajak seluruh kader dan simpatisan Muhammadiyah untuk merefleksikan kembali motivasi dasar dalam berorganisasi, yakni untuk mencari ridha Allah dan memberikan kemaslahatan bagi umat.

Lebih lanjut, Dodok mengingatkan pentingnya merujuk pada ajaran Rasulullah saw. yang disampaikan dalam momentum hijrah. Saat tiba di Quba, Nabi Muhammad saw. menyampaikan nasihat fundamental bagi bangunan masyarakat Islami. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda:

“ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูุŒ ุฃูŽูู’ุดููˆุง ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽู…ูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุทู’ุนูู…ููˆุง ุงู„ุทูŽู‘ุนูŽุงู…ูŽุŒ ูˆูŽุตูู„ููˆุง ุงู„ุฃูŽุฑู’ุญูŽุงู…ูŽุŒ ูˆูŽุตูŽู„ูู‘ูˆุง ุจูุงู„ู„ูŽู‘ูŠู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ู†ููŠูŽุงู…ูŒุŒ ุชูŽุฏู’ุฎูู„ููˆุง ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ ุจูุณูŽู„ุงูŽู…ู”

Artinya: Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan (kepada fakir miskin), sambungkan tali silaturahim, dan shalat malamlah ketika manusia sedang nyenyak tidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Muslim)

Dodok menilai bahwa hadis tersebut dapat menjadi fondasi sosial yang kokoh bagi keberlangsungan gerakan Muhammadiyah. Prinsip-prinsip ukhuwah, kepedulian sosial, dan spiritualitas dalam hadis itu merupakan elemen penting yang harus dijaga agar Muhammadiyah tidak sekadar besar secara institusional, tetapi juga kuat secara nilai.

Menurutnya, jika warga Persyarikatan menerapkan nilai-nilai dalam hadis tersebut, maka potensi konflik internal, sikap apatis, dan kemunduran organisasi dapat ditekan seminimal mungkin. Justru sebaliknya, Muhammadiyah akan menjadi organisasi yang tangguh, progresif, dan relevan di tengah perubahan zaman.

Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE