PWMJATENG.COM, Semarang – Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, telah mengubah peraturan terkait status Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib. Sebelumnya, Permendikbud No. 63 Tahun 2014 yang menetapkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib telah dicabut.
Menurut beberapa pihak, keputusan untuk menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler pilihan merupakan langkah yang tepat karena memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan (Kwartir HW) Jawa Tengah, Taufiq, memberikan respon positif terhadap pencabutan status Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib. Baginya, langkah ini membuka babak baru dan semangat baru bagi Pramuka dalam membentuk generasi penerus yang tangguh dan berkarakter.
Penting untuk dipahami bahwa kepramukaan merupakan proses pendidikan nonformal diluar lingkungan sekolah dan keluarga. Kegiatan ini dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dan metode kepramukaan yang menarik, menyenangkan, dan praktis.
Baca juga, Gelar Pesantren Ramadan, MPKSDI PWM Jateng Teguhkan Paradigma Perkaderan di Tengah Gelombang Perubahan
Sementara itu, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) adalah salah satu organisasi otonom di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Dengan visi “Terwujudnya sumber daya kader Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan berkemajuan dalam regenerasi kader persyarikatan, keumatan dan kebangsaan yang memiliki jati diri kepanduan Islami,” HW berfokus pada pendidikan anak, remaja, dan pemuda dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang.
HW memberikan pembinaan akidah, akhlak, ibadah, dan muamalah duniawiyah melalui kegiatan praktis yang mengedepankan nilai-nilai Islami. Sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, HW tetap mengemban visi dan misi Persyarikatan Muhammadiyah dengan prinsip dan metode kepanduan yang dimilikinya.
Dengan statusnya sebagai organisasi otonom, HW memiliki kekuatan legalitas yang kuat. Meskipun demikian, semangat untuk mengembangkan dan memberdayakan Hizbul Wathan sebagai wadah perkaderan yang efektif tetap terjaga, terutama dalam memberikan pendidikan yang berkualitas sejak usia dini.
Editor : M Taufiq Ulinuha