Dialog Terbuka Muhammadiyah: 5 Panelis Tajam Siap ‘Bakar’ AMIN, Siapa Saja Mereka?”
PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) siap menjadi saksi sejarah acara Dialog Terbuka Muhammadiyah yang akan digelar pada Rabu, 22 November 2023. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian dialog publik yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) dalam menyambut Pemilihan Presiden 2024.
Panitia pelaksana telah melakukan persiapan matang untuk memastikan kesuksesan acara tersebut, termasuk menghadirkan panelis-panelis tajam yang akan mengkritisi dan menyoroti kebijakan serta gagasan para calon pemimpin bangsa.
Koordinator Acara, Bambang Sukoco, mengungkapkan bahwa acara tersebut akan dihadiri oleh 5 panelis yang mewakili bidang-bidang kritis yang menjadi perhatian masyarakat. Panelis tersebut antara lain KH. Saad Ibrahim (bidang agama), Prof. Sofyan Anif (bidang pendidikan), Prof. Dr. Siti Zuhro (bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial), Prof. Dr. Aidul Fitri (bidang hukum dan demokrasi), dan Prof. Zuli Qadir (bidang sosial budaya).
Bambang Sukoco menjelaskan, “Kelima panelis akan mengajukan pertanyaan kritis kepada kandidat Capres dan Cawapres Pemilu 2024. Bidang agama, pendidikan, kesehatan, hukum, dan sosial budaya akan menjadi fokus utama. Ini merupakan langkah Muhammadiyah dalam menyuarakan keadilan bagi rakyat dan mengkritisi sejauh mana kebijakan para calon pemimpin dapat mendukung hal tersebut.”
Baca juga, Muhammadiyah di Usianya yang ke-111: Ikhtiar Menyelamatkan Semesta
Pertemuan tersebut juga menjadi bagian dari serangkaian dialog publik yang diadakan oleh PP Muhammadiyah di tiga kampus Muhammadiyah, dimana UMS menjadi tuan rumah bagi pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa dialog publik ini merupakan upaya Muhammadiyah untuk memberikan ruang aspirasi kepada para calon pemimpin dan menyoroti agenda-agenda strategis yang menjadi fokus organisasi.
“Kami ingin mendengar pandangan dan solusi dari para calon pemimpin terkait isu-isu krusial yang dihadapi oleh bangsa ini. Dialog ini menjadi wadah konstruktif untuk menyamakan pemahaman dan menjaga kualitas demokrasi di Indonesia,” tutur Abdul Mu’ti.
Dengan melibatkan panelis yang ahli di bidangnya, diharapkan dialog ini dapat menghasilkan pemahaman yang mendalam dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan demokrasi di Tanah Air.
Editor : M Taufiq Ulinuha