Dewi Yull Ungkap Rahasia Sukses Pengasuhan Inklusif di Tanwir I ‘Aisyiyah
PWMJATENG.COM, Jakarta – Forum Tanwir I ‘Aisyiyah menghadirkan isu strategis terkait pendidikan inklusif. Dalam agenda hari kedua yang berlangsung pada Kamis (16/1), Dewi Yull, seorang figur publik yang dikenal menerapkan pengasuhan inklusif, berbagi pengalaman inspiratif mengenai manajemen parenting dalam keluarga.
Mengusung tema Manajemen Parenting dalam Keluarga: Praktik Baik Orang Tua, Dewi Yull menekankan pentingnya pendekatan pengasuhan yang inklusif, terutama bagi orang tua dengan anak berkebutuhan khusus. “Manajemen parenting adalah fondasi yang harus dimiliki setiap orang tua. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab,” ujarnya di hadapan peserta.
Sebagai ibu dari Surya Sahetapy, seorang penyandang tunarungu yang kini menjadi aktivis disabilitas, Dewi berbagi perjalanan panjangnya. Ia mengakui, proses tersebut tidak mudah dan memerlukan kesabaran luar biasa. “Saya menunggu jawaban doa-doa saya selama 30 tahun. Perjalanan ini mengajarkan saya arti kesabaran dan keyakinan,” tutur Dewi penuh haru.
Dewi juga menekankan pentingnya memahami karakter dan kebutuhan setiap anak. “Tiap anak memiliki karakter dan harapan yang berbeda. Tidak ada yang sempurna, tetapi dengan memberikan kepercayaan, mereka akan bertanggung jawab terhadap pilihannya,” tambahnya. Keyakinan ini, menurutnya, adalah modal utama dalam mendidik anak-anak untuk menjadi pribadi mandiri.
Baca juga, Indonesia Emas, Ekologi Islam, dan Transformasi Budaya
Selain itu, ia mengajak para orang tua untuk selalu berbaik sangka terhadap apa pun yang diberikan Allah SWT. Menurut Dewi, sikap ini adalah kunci utama untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. “Hidup ini luar biasa indah. Ada waktu sempurna bagi kita meskipun harus melalui kesedihan dan kesulitan. Jangan takut atau ragu, karena itu adalah proses pembentukan jiwa agar kita lebih percaya kepada Allah SWT,” jelasnya.
Dewi Yull juga meyakini bahwa keterlibatannya dalam Tanwir I ‘Aisyiyah adalah bagian dari kehendak Allah untuk berbagi pengalaman dan saling mengingatkan. “Tuhan memberikan tugas ini kepada saya untuk menyampaikan pesan bahwa hidup penuh makna. Pengalaman saya ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi orang tua lain untuk lebih percaya diri dalam mendukung pendidikan inklusif,” ungkapnya.
Pernyataan Dewi sejalan dengan tujuan Tanwir I ‘Aisyiyah, yaitu memperkuat peran orang tua dalam mendukung pendidikan inklusif di Indonesia. Forum ini menjadi ajang diskusi bagi para peserta untuk mengembangkan pemahaman dan strategi pengasuhan yang inklusif, sehingga anak-anak dengan berbagai kebutuhan dapat berkembang secara optimal.
Menutup sesinya, Dewi Yull mengingatkan pentingnya saling mendukung antar sesama orang tua. “Jangan pernah merasa sendiri dalam perjalanan ini. Selalu ada hikmah di balik setiap tantangan. Dengan saling berbagi pengalaman, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi anak-anak kita,” katanya.
Kontributor : Farah
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha