PWMJATENG.COM, Brebes – Sebanyak 272 peserta didik baru mengikuti acara Fortasi (forum taáruf dan orientasi siswa) di SMK Muhammadiyah Larangan dari tanggal 17 s.d 20 Juli 2023. Fortasi adalah kegiatan rutin setiap awal tahun ajaran baru untuk memperkenalkan peserta didik baru ke dalam lingkungan sekolah. Acara Fortasi tahun ini mengambil tema “be the best version of yourself” atau jadilah versi terbaik dari dirimu.
Sesuai dengan tema Fortasi, peserta diajak untuk terus menjadi versi yang lebih baik dari diri mereka sebelumnya. Sesuai dengan jargon dari persyarikatan yaitu menjadi pelajar berkemajuan.
Ahmad Firli, salah satu peserta Fortasi, menyatakan pendapatnya tentang Fortasi kali ini. Menurutnya, bisa mengembangkan diri dengan materi Fortasi yang segar dan inovatif adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Disamping bisa bersosialisasi dengan teman baru dari beragam latar belakang.
Salah satu inovasi dalam penyelenggaraan Fortasi tahun ini adalah kepedulian terhadap bahaya limbah plastik bagi lingkungan. Ketua PR IPM SMK Muhammadiyah Larangan, Cahyo Gumilang, pada kesempatan tersebut melakukan ‘Deklarasi Ramah Plastik’ di hadapan seluruh panitia dan peserta Fortasi.
Baca juga, Kabidkum Polda Kalsel Kombes Purwadi Wahyu Anggoro Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum di UMS
Isi dari deklarasi tersebut, antara lain: tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai dalam kekgiatan Fortasi tahun 2023, selalu membawa botol minum dan kotak makan isi ulang untuk keperluan makan dan minum selama kegiatan dan bebaskan kegiatan Fortasi dari sampah plastik, styrofoam, aluminum foil dan sejenisnya.
Dengan adanya deklarasi tersebut diharapkan kegiatan Fortasi tahun ini bebas dari sampah plastik.
“Seperti diketahui isu lingkungan yang sedang mencuat di dunia adalah limbah plastik. Indonesia menyumbangkan sampah plastik ke laut terbesar ke 2 di dunia menurut data dari BPS,” ucapPembina IPM SMK Muhammadiyah Larangan, Ihda Muftin Nuha, M.Pd.
Ia melanjutkan, “Dari sekolah ini mari kita mulai kebiasaan untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai. Mungkin pengaruhnya secara nasional tidak besar, tapi semua perubahan besar selalu berawal dari gerakan-gerakan kecil seperti ini”.
Editor : M Taufiq Ulinuha