PWMJATENG.COM, Semarang – Dalam Musyawarah Daerah (Musyda) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Tengah yang baru saja berlangsung, Nia Nur Pratiwi mencetak sejarah sebagai IMMawati pertama yang terpilih sebagai nahkoda baru Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jawa Tengah. Keberhasilannya ini bukan hanya menjadi langkah maju bagi dirinya, tetapi juga menandakan adanya perubahan dalam kepemimpinan organisasi.
Nia, yang merupakan alumni S1 dari UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, memiliki visi yang jelas untuk merawat organisasi melalui pendekatan yang inklusif dan berkeadilan. Dalam pernyataannya, Nia menegaskan pentingnya membuka ruang bagi seluruh kader tanpa diskriminasi. “Organisasi harus mampu mengakomodasi keberagaman dan memastikan setiap anggota memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan diri,” ujarnya. Visi ini sejalan dengan prinsip Tri Kompetensi Dasar: religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.
Salah satu komitmen utama Nia adalah menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh kader. Dia berpendapat, setiap kader harus merasa aman dan dihormati dalam menjalankan hak dan kewajiban mereka. “Kami ingin setiap anggota merasa memiliki ruang untuk berbicara dan berkontribusi,” tegas Nia, yang menunjukkan dedikasinya dalam menciptakan atmosfer positif di dalam organisasi.
Nia yang saat ini sedang menempuh pendidikan magister di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) juga menggarisbawahi bahwa pengembangan diri kader bukan hanya tanggung jawab organisasi, tetapi juga merupakan upaya kolektif yang harus didukung oleh semua anggota. “Dengan membuka peluang bagi setiap kader untuk berkontribusi, kita dapat menciptakan dinamika positif dalam organisasi,” tambahnya. Pendekatan ini diharapkan dapat mendorong kader untuk aktif dalam berbagai program yang ada.
Baca juga, Reformasi Kepemimpinan IMM dan Politik Saling Sandra: Urgensi Perubahan dalam Menjawab Tantangan Masa Depan
Salah satu fokus utama Nia adalah profesionalisme dalam organisasi. Ia berupaya menciptakan iklim yang inovatif dan kreatif melalui program manajemen yang kredibel dan akuntabel. DPD IMM di bawah kepemimpinannya juga akan membentuk lembaga profesi yang relevan dengan disiplin ilmu seperti hukum, kesehatan, dan pendidikan. Ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi kader di berbagai bidang.
Sebagai Sekretaris Bidang Immawati, Nia menekankan pentingnya program inklusi gender untuk memastikan bahwa para Immawati dapat berkembang tanpa batasan. DPD IMM Jateng di bawah kepemimpinannya juga akan membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) demi menciptakan ruang aman bagi seluruh anggota. “Kami ingin memastikan semua anggota merasa terlindungi dan dihargai,” ungkapnya.
Nia juga menyadari tantangan era digital dan mendorong transformasi digitalisasi dalam perkaderan. Program Darul Arqam Dasar kini tersedia dalam format digital untuk meningkatkan aksesibilitas. “Kami mendorong kader untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kreativitas, agar mereka siap menghadapi tantangan sosial dan ekonomi di era modern,” jelasnya.
Dengan visi dan komitmen yang kuat, Nia Nur Pratiwi diharapkan dapat membawa DPD IMM Jawa Tengah ke arah yang lebih baik, memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kepemimpinannya tidak hanya menguatkan internal organisasi, tetapi juga memperkuat jaringan solidaritas di antara kader dan organisasi lain. Ini adalah awal yang menjanjikan bagi IMM Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Nia.
Editor : M Taufiq Ulinuha