Berita

Budaya Rapat Tanpa Tindak Lanjut: Ketika Gerakan Terjebak di Meja Diskusi

Oleh: Mohammad Noor Ridhollah (Peserta Sekolah Tabligh MT PWM Jateng)

PWMJATENG.COM, Rapat telah menjadi agenda krusial di Muhammadiyah, bahkan nyaris menjelma sebagai ritual yang sakral. Agenda ini terselenggara secara rutin dari tingkat wilayah hingga ranting, dengan intensitas yang terkadang justru melebihi gerakan aksi nyata di lapangan.

Setiap pertemuan selalu tampak hidup. Ide bermunculan, pendapat bersahutan, dan notulen rapat disusun rapi. Acara ditutup dengan foto bersama sebagai simbol optimisme. Namun, beberapa hari kemudian suasana kembali sunyi. Tidak ada perubahan, tidak ada pergerakan. Keputusan yang menggelegar di forum kini hanya menjadi arsip yang menumpuk di map sekretariat.

Inilah potret sebagian gerak kita hari ini: ramai dalam rapat, tetapi sepi dalam aksi. Sibuk membicarakan program, namun pelaksanaannya minim. Inilah penyakit laten yang diam-diam menggerogoti efektivitas dakwah Muhammadiyah di akar rumput—budaya rapat tanpa tindak lanjut.

Padahal, hakikat rapat adalah menyatukan gerak dan merumuskan langkah perubahan. Ia semestinya menjadi lokomotif yang mendorong terciptanya kerja nyata setelah forum berakhir. Namun faktanya, rapat sering terdegradasi menjadi:

  • ruang meluapkan uneg-uneg,
  • ajang adu argumen,
  • atau sekadar formalitas agar organisasi terlihat “hidup”.

Rapat yang baik tidak diukur dari lamanya berlangsung atau ramainya peserta yang berbicara, melainkan dari nyatanya hasil yang diwujudkan setelahnya. Sayangnya, masih banyak pimpinan ranting dan cabang yang terjebak pada pola pikir keliru: menganggap rapat sebagai tujuan itu sendiri, bukan sebagai alat.

Lebih memprihatinkan lagi, banyak keputusan tidak diikuti mekanisme kontrol. Notulen memang ditulis, namun tak pernah ditagih. Progres tidak dipantau. Dan ketika rapat berikutnya digelar, pertanyaannya selalu sama:
“Bagaimana tindak lanjut kegiatan kemarin?”
Jawabannya pun seragam: “Belum sempat, insyaAllah bulan depan.”

Akar persoalannya bukan sekadar teknis, tetapi krisis kepemimpinan aksi. Banyak pimpinan mahir memimpin diskusi, namun gagap ketika harus menjalankan eksekusi. Mereka luwes berbicara di forum, namun canggung ketika menagih tanggung jawab atau mengevaluasi kinerja timnya.

Padahal, pemimpin sejati adalah sosok yang justru paling kuat menggerakkan setelah forum selesai.
Ukuran kepemimpinan bukan pada retorika di ruang rapat, melainkan pada kerja yang mewujud di lapangan.

Pembaruan organisasi tidak akan lahir dari tumpukan notulen, tetapi dari keberanian menerjemahkan keputusan menjadi aksi nyata. Karena itu, ranting dan cabang harus mengubah paradigma: rapat bukan tempat banyak bicara, tetapi tempat menyiapkan program yang dapat dieksekusi.

Setiap rapat harus diakhiri dengan:

  • rencana aksi yang jelas,
  • pembagian tugas konkret,
  • tenggat waktu,
  • mekanisme evaluasi.

Tidak perlu menunggu sempurna. Mulailah dari yang sederhana, tetapi pastikan hasilnya terlihat oleh jamaah. Konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan.

Perubahan budaya ini memang tidak mudah. Diperlukan ketegasan organisasi dan kesadaran kolektif bahwa dakwah bukan perlombaan bicara, tetapi perlombaan bekerja.
Setiap keputusan harus diikuti laporan hasil. Setiap program harus ada penanggung jawabnya. Dan setiap rapat harus diawali dengan evaluasi rapat sebelumnya.

Follow-up bukan sekadar prosedur teknis, tetapi akhlak dalam berorganisasi. Ia mencerminkan kesungguhan dan amanah pengurus. Sebab keputusan organisasi pada hakikatnya adalah janji kepada jamaah dan masyarakat.

Pada akhirnya, keberkahan sebuah rapat tidak ditentukan oleh jumlah kalimat yang terucap, tetapi oleh seberapa jauh keputusan itu mampu mengubah realitas.
Bukan seberapa ramai meja diskusi, tetapi seberapa nyata langkah setelahnya.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE