Bikin Bangga! Zakat Lazismu Banyumas Lahirkan Ratusan Sarjana Lewat Program Beastudy Sang Surya
PWMJATENG.COM, Banyumas – Zakat bukan hanya kewajiban ibadah, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Pemanfaatannya tidak lagi sekadar untuk kebutuhan konsumtif, melainkan juga sebagai investasi jangka panjang, seperti yang dilakukan Lazismu Banyumas melalui program Beastudy Sang Surya. Program ini telah menjadi bukti nyata bahwa zakat mampu menjadi media transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.
Dalam pandangan Yusuf al-Qaradawi dalam Fiqhuz Zakat, zakat adalah instrumen ekonomi dan sosial yang berperan menghapus kemiskinan, membangun keadilan sosial, dan mendorong kemajuan peradaban. Hal itu sejalan dengan firman Allah dalam QS. At-Taubah [9]: 60, yang menegaskan zakat diperuntukkan bagi delapan golongan penerima (asnaf), baik untuk tujuan konsumtif maupun produktif.
Lazismu Banyumas menerjemahkan konsep tersebut ke dalam aksi nyata. Sejak 2019 hingga 2025, mereka konsisten menjalankan program beasiswa berbasis zakat untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang. “Kebermanfaatan zakat tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga produktif. Salah satunya melalui investasi di bidang pendidikan, zakat dapat menjadi modal lahirnya generasi berdaya yang membawa perubahan positif bagi bangsa,” ujar Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan Lazismu Banyumas, Anjar Triadi.
Beastudy Sang Surya bukan sekadar bantuan biaya kuliah. Program ini dirancang untuk melahirkan generasi unggul dengan pembinaan karakter, penguatan spiritualitas, dan dorongan aktif berkontribusi pada masyarakat. Dengan begitu, zakat yang dikelola tidak berhenti pada distribusi dana, tetapi berlanjut pada pemberdayaan sumber daya manusia.
Baca juga, Hukum Menyindir Pasangan di Story Medsos: Memahami Adab Berumah Tangga
Hingga tahun 2025, program ini telah memberi manfaat kepada 236 mahasiswa dari berbagai universitas, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini, terdapat 60 mahasiswa aktif yang sedang menempuh studi di kampus ternama seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Jenderal Soedirman, UIN Yogyakarta, UIN Purwokerto, hingga beberapa kampus di luar negeri. Bidang studi yang ditempuh pun beragam, mulai dari kesehatan, teknik, pendidikan, hingga studi keislaman.
Total dana yang telah digulirkan sejak 2019 mencapai Rp3,2 miliar. Anggaran tersebut seluruhnya bersumber dari zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan masyarakat. Pengelolaannya dilakukan secara transparan dan profesional, sehingga meningkatkan kepercayaan para muzakki untuk terus mendukung program ini.
Keberhasilan program ini juga mencerminkan peran zakat sebagai jembatan harapan di tengah tantangan ketimpangan sosial dan ekonomi. Pendidikan yang dibiayai melalui zakat melahirkan sumber daya manusia berdaya saing, yang diharapkan menjadi agen perubahan di berbagai sektor.
“Setiap rupiah zakat yang ditunaikan dengan ikhlas bisa menjadi jalan lahirnya satu sarjana baru untuk negeri ini,” tutur Anjar. Ia mengajak masyarakat untuk semakin giat menunaikan zakat agar kebermanfaatannya terus meluas, tidak hanya untuk kebutuhan sesaat, tetapi juga masa depan bangsa.
Kontributor : Romi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
