BeritaTokoh

Berikan Ceramah di MAJT, Masrukhi Sampaikan Urgensi Pendidikan Agama dan Hafalan Al-Qur’an bagi Generasi Muda

PWMJATENG.COM, Semarang – Di tengah arus modernisasi yang semakin pesat, pendidikan agama menjadi pilar penting dalam membentuk karakter generasi muda. Masrukhi, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, dalam sebuah kajian di Masjid Agung Jawa Tengah, menekankan bahwa pendidikan agama, khususnya penghafalan Al-Qur’an, harus menjadi prioritas bagi umat Islam. Menurutnya, generasi yang memiliki pemahaman agama yang kuat akan lebih siap menghadapi tantangan zaman dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.

Pendidikan berbasis Al-Qur’an, terutama program tahfiz, memiliki peran penting dalam membangun karakter yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang luhur. Masrukhi menjelaskan bahwa hafalan Al-Qur’an bukan sekadar mengingat ayat demi ayat, tetapi juga memahami maknanya dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya menjadi individu yang unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual yang tinggi.

Program tahfiz Al-Qur’an bertujuan untuk mencetak generasi yang unggul dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka yang menghafal Al-Qur’an diharapkan dapat menjadi pemimpin yang memiliki integritas, disiplin, dan kepribadian yang kuat. Selain itu, menghafal Al-Qur’an juga diyakini dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, yang pada akhirnya berdampak positif pada prestasi akademik.

Dalam ajaran Islam, hafiz Al-Qur’an memiliki kedudukan yang istimewa. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

خيرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرَآنَ وَعَلَّمَهُ

Artinya: Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

Baca juga, Menjaga Lisan dan Hati Selama Berpuasa: Esensi Puasa yang Sempurna

Hadis ini menunjukkan bahwa penghafal Al-Qur’an memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah. Oleh karena itu, upaya membangun budaya tahfiz di kalangan generasi muda menjadi investasi jangka panjang dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Meskipun memiliki banyak manfaat, pendidikan tahfiz menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar, baik dari keluarga maupun masyarakat. Banyak orang tua yang lebih mengutamakan pendidikan formal dibandingkan pendidikan agama, sehingga anak-anak kurang mendapatkan dorongan untuk menghafal Al-Qur’an.

Selain itu, perkembangan teknologi juga menjadi tantangan tersendiri. Media sosial dan hiburan digital sering kali mengalihkan perhatian generasi muda dari aktivitas yang bermanfaat, termasuk belajar dan menghafal Al-Qur’an. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan yang lebih inovatif dalam pendidikan agama. Salah satu solusinya adalah dengan mengintegrasikan teknologi dalam program tahfiz, seperti menggunakan aplikasi digital untuk membantu menghafal dan memahami Al-Qur’an.

Masrukhi menekankan bahwa pendidikan agama harus tetap menjadi prioritas, meskipun anak-anak juga belajar ilmu pengetahuan umum. Dengan keseimbangan antara keduanya, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berilmu dan berakhlak mulia. Ia juga mendorong lembaga pendidikan Islam untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang menarik agar anak-anak semakin termotivasi dalam menghafal Al-Qur’an.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE