Bentuk Karakter Peserta Didik Lewat Sembilan Kebiasaan Emas
PWMJATENG.COM, Surakarta – Menyemarakkan bulan suci Ramadan 1443 H, menggelar Pesantren Kilat (Peskil) bertajuk Penguatan Karakter Peserta Didik melalui Kegiatan Pesantren Ramadan meningkatkan kualitas akhlak dan ibadah kaum milenial di era digital menghadirkan narasumber Praktisi Pegiat Tahsin dan Pendakwah Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Surakarta, Jatmiko.
Kegiatan digelar secara luring (luar jaringan) di masjid dengan protokol kesehatan secara ketat bertujuan memperdalam dan memperkuat ilmu keagamaan bagi siswa. Peserta didik dilatih untuk mengoptimalkan amalan-amalan ibadah di bulan suci Ramadan. Terbentuk mutu manusia yang tidak sekadar cerdas tetapi juga mampu berpikir saintifik dan mengembangkan spritualitas.
“Hari ini diikuti sebanyak sekitar 560 lebih siswa dengan protokol Kesehatan memakai masker, menghadirkan narasumber praktisi Tahsin Kota Surakarta Jatmiko. Didukung penuh kepala Sekolah Dwi Titik Indiyanti SSi MPd dan guru Pendidikan agama Islam Badarudin, Sutama dan Azizah Yusri Arifah,” terang guru agama SMKN 6 Surakarta Muhammad Syaifuddin, Rabu (27/4/2022).
Sementara itu, Jatmiko yang juga Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengatakan Umat Islam; khususnya anak-anakku yang hadir di pesantren ini seharusnya mencontoh kebiasaan-kebiasaan baik yang sering dilakukan oleh Rasulullah Saw.
“Mari generasi anak bangsa mengistiqomahkan sembilan kebiasaan emas atau yang biasa disebut dengan The Nine Golden Habits,” papar Jatmiko.
Baca juga, Lomba Musik Islami Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Berikut Ketentuannya!
Perjalanan Indonesia tahun 2045, genap berusia 100 tahun dan bangsa ini akan mendapat bonus demografi.
Anak-anak yang sekarang berusia 1-39 tahun pada tahun 2045 akan berusia 26-45 tahun. Mereka ini diharapkan menjadi generasi emas Indonesia. Sembilan kebiasaan tersebut di antaranya pertama, salat fardhu diawal waktu dengan berjamaah dilanjutkan dengan melakukan salat Tathowu’ (sunnah) seperti salat rawatib; duha; dan tahajud. Kedua, melakukan puasa sunnah seperti puasa 3 hari setiap bulan; puasa senin-kamis, atau seperti puasa Nabi Daud.
Membiasakan iiri Mengeluarkan ZIS lebih dari 2,5%, membiasakan tadarus Al-Qur’an lebih I Juz setiap hari dan khatam dalam sebulan, kemudian membiasakan membaca buku lebih dari 1 jam perhari dan membiasakan mengaji minimal seminggu sekali dan berada dalam komunitas orang shaleh.
“Berjama’ah dan berorganisasi misal rohani islam (Rohis) dalam rangka mengajak orang lain kepada kebajikan, menyuruh yang makruf dan mencegah yang mungkar. Membiasakan berpikiran positif dalam segala hal; terutama ketika menyikapi sesuatu,” pungkasnya.
Kontributor : Jatmiko.
Editor : M Taufiq Ulinuha