
PWMJATENG.COM, Wonogiri – Suasana berbeda tampak di SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Jika sekolah lain umumnya memiliki pagar tembok permanen, sekolah ini justru memanfaatkan hasil karya siswanya untuk mempercantik halaman. Lukisan dengan tema kemerdekaan kini terpampang rapi di pagar sekolah, menjadi simbol kreativitas dan kebanggaan tersendiri bagi warga sekolah.
Karya seni tersebut lahir dari lomba melukis yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Kamis–Jumat (22–23 Agustus 2025), dan diikuti enam tim perwakilan dari setiap kelas.
Kepala SMP Muhammadiyah PK Pracimantoro, dalam keterangannya, menyebut lomba ini bukan sekadar ajang unjuk keterampilan. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut juga menjadi sarana pendidikan karakter. “Kami ingin menumbuhkan rasa nasionalisme sekaligus kreativitas siswa. Hasilnya, lukisan itu bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh sekolah,” ujarnya.
Pada hari pertama, para peserta mulai membuat pola dasar di atas kain putih berukuran 200 cm x 50 cm. Suasana lomba berlangsung semarak meski waktu terbatas. Karena bertepatan dengan hari Jumat, panitia hanya memberi waktu hingga pukul 11.15 WIB.
Baca juga, Menyambut Rabiul Awal dengan Ibadah dan Suka Cita
Keesokan harinya, para tim melanjutkan tahap pewarnaan. Sejak pagi, mereka sudah tampak antusias menambahkan detail warna pada pola yang dibuat sehari sebelumnya. Panitia awalnya memberikan waktu hingga pukul 11.30 WIB. Namun, melihat antusiasme dan kompleksitas pekerjaan, dewan juri memutuskan memperpanjang durasi hingga pukul 14.00 WIB.

Selama proses lomba, siswa diberi kesempatan istirahat sekitar pukul 11.30–12.00 WIB. Setelah itu, mereka kembali melanjutkan pekerjaan dengan penuh semangat.
“Tantangannya ada pada detail gambar. Waktu yang terbatas membuat kami harus bekerja cepat, tetapi tetap menjaga kualitas,” ungkap salah satu peserta dari kelas VIII. Ia mengaku senang karena karyanya bisa terpajang di pagar sekolah, dilihat langsung oleh masyarakat sekitar.
Tepat pukul 14.00 WIB, semua karya—baik yang sudah selesai maupun masih setengah jadi—dikumpulkan untuk dinilai. Hasil penjurian menyebut tim kelas VII Saintek sebagai juara pertama. Sementara itu, juara kedua diraih oleh tim kelas VIII Tahfidz.
Meskipun ada yang belum sepenuhnya rampung, seluruh lukisan tetap dipasang di pagar sekolah. Dari luar, pagar kain berisi lukisan itu tampak mencolok dan menarik perhatian warga. Warna-warna cerah serta tema kemerdekaan membuat pagar sekolah terlihat hidup dan penuh makna.
Kontributor : Ivan Susanto
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha