Kolom

Bank Syariah Bukan Tasbih Penjerat Umat

Bank Syariah Bukan Tasbih Penjerat Umat

Oleh : Rudi Pramono, S.E. (Ketua MPI PDM Wonosobo)

PWMJATENG.COM – Bank satu pilar penting dalam perekonomian, begitu pula dengan Muhammadiyah dalam rangka meningkatkan ekonomi umat, Bank menjadi salah satu pilar penting.

Produk Bank di manapun adalah transaksi ‘uang menghasilkan uang’ melalui hutang piutang, deposito dan investasi termasuk Bank yang berlabel syariah dengan beragam produk transaksi berlabel ‘agamis’ pun semua prosesnya tak lepas dari keluar masuk uang/barang dan kelebihan untuk operasional dan investasi, termasuk ZIS dalam transaksi keuangan tersebut.

Rasulullah mengajarkan memberikan kelebihan pembayaran hutang piutang diakhir pelunasan sebagai ucapan terima kasih. Proses ini tidak mungkin dilaksanakan di jaman sekarang karena bisnis perlu kepastian perencanaan dan evaluasi sehingga akad diawal dan mengikat.

Ijtihad dan Tajdid ekonomi umat ini dalam Islam merupakan ranah muamalah duniawiyah, pesan Rasulullah : antum a’lamu bi umuri dunyakum, kamu lebih mengetahui urusan duniamu, sehingga Islam memberikan keleluasaan kepada umatnya untuk mengelola dunia ini secara teknis berdasarkan ilmu pengetahuan.

Baca juga, Abdul Fattah Santoso: Tajdid Bukan Hanya Pemurnian Ajaran Islam, Tetapi Juga Inovasi dalam Dakwah

Namun sandaran ilahiah dan nubuwwah serta paham keagamaan Muhammadiyah sebagai sesuatu yang fundamental sangat dibutuhkan.Takhalaqu bi akhlaq Allah, berakhlaklah dengan akhlaq Allah dengan asma Allah yang al-Rahman dan Al – Rahim serta uswah hasanah Rasulullah, Teologi ‘welas asih’ KH Ahmad Dahlan, etos Al Ma’un dan Al-Ashr, pendekatan bayani, burhani dan Irfani dalam persoalan riba, orientasi maqashid syariah dan ijtihad istislahi prinsip kerahmatan Islam, sebagai tools Islam sebagai agama yang rahmatan lil’alamin

Kita harapkan sistem perbankan syariah (Baitul Maal) berbeda dengan perbankan konvensional dalam teori maupun praktek sehingga umat merasakan pelayanan terbaik, berkeadilan, inklusif dan wasathiyah. Termasuk pengembangan ke investasi halal sebagian besar untuk peningkatan ekonomi, pendidikan kesehatan dan kesejahteraan umat yang masih mayoritas di negeri ini, bukan kalangan elit pengusaha besar yang menjanjikan keuntungan besar.

Kita selalu takut dan khawatir bila terjadi dengan ‘tasbih menjerat umat’ alias ‘mengeksploitasi agama’ dan memberikan karpet investasi kepada kaum kapitalis seperti yang pernah terjadi disebuah Bank Syariah besar sehingga Muhammadiyah harus keluar dari Bank tersebut karena tidak dihargai, lebih melayani Pengusaha Besar dan tidak sesuai dengan MOU.

Muhammadiyah insya Allah mendirikan Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) yang merupakan transformasi BPRS Matahari Artadaya dan ini bukan yang pertama dulu pernah mendirikan Bank Persyarikatan tapi entah kenapa tidak berjalan baik, sebagai pelajaran untuk melangkah lebih baik lagi kedepan. Wallahu a’lam.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE