Bangun Kemandirian Umat, Pondok Shabran UMS Gencarkan Program Santripreneur

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Kuliah Umum bertema “Santripreneur dan Kemandirian Umat: Membangun Jiwa Wirausaha Berbasis Nilai Keislaman” pada Sabtu (29/11) di Ruang Seminar Gedung Pascasarjana Kampus 2 UMS. Kegiatan ini menjadi langkah awal Pondok Shabran UMS dalam memperkuat ekonomi pesantren melalui pengembangan jiwa wirausaha santri.
Tema Kuliah Umum tersebut sejalan dengan program prioritas kepemimpinan Yayuli, S.Ag., M.P.I., selaku Kepala Pondok Shabran UMS yang mendorong kebangkitan ekonomi pesantren selain fokus pada dakwah kemasyarakatan.
Muk Andhim, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Pondok Shabran UMS, menyampaikan bahwa pembekalan ini bertujuan agar mahasantri tidak hanya memahami konsep wirausaha, tetapi juga menginternalisasi karakter jujur, takwa, dan tanggung jawab.
“Berwirausaha itu bukan sekadar berbicara profit keuntungan, tetapi tanggung jawab moral,” ujarnya, Minggu (30/11).
Andhim menjelaskan bahwa seluruh santri akan dilibatkan langsung dalam pengelolaan berbagai unit usaha pondok.
“Semua mahasantri akan dijadwalkan pelatihan kewirausahaan. Setelah itu, kami melakukan penguatan dan pengembangan Shabran Bakery, mulai dari manajerial hingga pemasarannya,” jelasnya.
Selain itu, Pondok Shabran UMS juga akan melakukan rebuilding Shabran Farm sebagai pusat pelatihan agrikultur, peternakan, dan pengelolaan lahan. Program ini diharapkan menumbuhkan kemandirian pangan dan keterampilan agribisnis mahasantri.

Sebagai narasumber, KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. memaparkan alasan filosofis pentingnya bisnis bagi umat Islam agar dapat menunaikan rukun Islam secara sempurna.
“Kalau ingin rukun Islam sempurna lima-limanya, yang harus Anda punya adalah harta,” tuturnya.
Beliau juga menggunakan konsep “Good to Great” dalam menjelaskan bagaimana organisasi biasa dapat berkembang menjadi organisasi hebat melalui disiplin personal, disiplin berpikir, dan disiplin bertindak.
Acara berlangsung lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari para mahasantri. Banyak peserta mengajukan pertanyaan hingga meminta tips memulai usaha.

“Kami berharap melalui Kuliah Umum ini dapat tumbuh jiwa santripreneur yang berintegritas, serta memiliki pemahaman wirausaha yang benar menurut perspektif Islam sehingga pesantren dapat menjadi pusat penggerak ekonomi berkarakter Islami,” tegas KH. Anang.
Acara ini menjadi pijakan awal Pondok Shabran UMS dalam membangun ekosistem kewirausahaan santri yang mandiri, berkarakter, dan berbasis nilai keislaman.
Editor: Al-Afasy



