BeritaNasional

Bangkitkan Indonesia! Haedar Nashir Serukan Elit Bangsa Bersatu, Tinggalkan Kepentingan Pribadi

PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengajak seluruh elemen bangsa untuk membangkitkan kesadaran kolektif menjaga persatuan dan memajukan Indonesia. Seruan itu disampaikannya dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Senin, 20 Mei 2024.

“Para pendiri bangsa kita bersatu karena memiliki cita-cita yang sama, yaitu menghapus penjajahan dan memerdekakan Indonesia. Mereka berasal dari berbagai latar ideologi, tetapi mampu menyatukan semangat perjuangan demi bangsa,” ujar Haedar.

Ia menekankan bahwa Hari Kebangkitan Nasional bukan milik satu kelompok, tetapi buah dari perjuangan kolektif seluruh elemen bangsa. Kebangkitan nasional lahir dari kesadaran bersama akan pentingnya melawan penjajahan dengan gerakan yang terorganisir dan sistematis.

Menurutnya, pelajaran besar dari para tokoh pendiri bangsa adalah keberanian meletakkan kepentingan pribadi dan golongan di bawah kepentingan nasional. “Mereka melebur menjadi kekuatan nasional, dan itulah ciri kenegarawanan yang sejati,” tegas Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.

Haedar mengajak para elit bangsa meneladani semangat para tokoh pendiri Indonesia. Ia menilai, jika para pemimpin negeri ini mampu menempatkan kepentingan bangsa di atas ambisi pribadi, maka berbagai persoalan kebangsaan akan lebih mudah diatasi.

“Masalah seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dominasi oligarki dalam politik dan ekonomi, serta krisis etika pejabat publik muncul karena banyak pemimpin yang belum selesai dengan dirinya sendiri,” katanya.

Baca juga, Breaking News! Muhammadiyah Tetapkan Iduladha 2025 Jatuh pada 6 Juni, Ini Penjelasan Lengkapnya

Dalam konteks itu, ia menegaskan pentingnya memperkuat karakter kenegarawanan. “Elit bangsa harus memiliki karakter pejuang. Bahkan saat harus menderita sekalipun, mereka tetap harus memikirkan bangsa, bukan materi atau kekuasaan,” imbuh Haedar.

Mengutip pidato Sukarno 1 Juni 1945, Haedar mengingatkan bahwa Indonesia yang ingin dibangun adalah Indonesia untuk semua. Ia menolak gagasan Indonesia yang hanya berpihak pada kelompok tertentu, baik golongan kaya maupun elite politik.

“Indonesia harus menjadi milik bersama. Bukan Indonesia untuk satu golongan. Kebangkitan nasional adalah momentum menegaskan kembali bahwa negara ini milik seluruh rakyatnya,” tegasnya.

Ia pun menyerukan agar peringatan Hari Kebangkitan Nasional tidak sekadar seremoni. Spirit kebangkitan harus diinternalisasi menjadi semangat hidup bersama, saling merawat, serta menyatukan kekuatan untuk memajukan bangsa.

“Kesadaran kolektif adalah kunci. Kita harus meniru semangat para pendiri bangsa yang memiliki etika luhur, semangat pengkhidmatan, dan tekad menjadikan diri sebagai bagian integral dari bangsa dan negara,” ucap Haedar.

Dalam pandangannya, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang mampu menempatkan kepentingan publik di atas segalanya. Ia berharap, Hari Kebangkitan Nasional menjadi tonggak untuk membentuk kembali watak dan moral pemimpin yang berjiwa negarawan.

“Kalau semua elit bangsa memiliki semangat seperti itu, Indonesia akan lebih cepat keluar dari krisis dan bisa tumbuh menjadi negara maju dan berkeadaban,” pungkasnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE