
PWMJATENG.COM, Semarang – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali mengukir prestasi gemilang dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tapak Suci Antar Perguruan Tinggi (Antar Perti) Semar VI. Kompetisi bergengsi tersebut berlangsung pada 22–25 Mei 2025 di GOR FKOR Universitas Sebelas Maret (UNS), Manahan, Surakarta.
Dalam kejuaraan ini, Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci Putera Muhammadiyah (UKM TSPM) Unimus berhasil menyabet dua gelar bergengsi. Mereka membawa pulang medali emas dan perunggu dari dua kelas berbeda. Prestasi ini menambah deretan capaian membanggakan mahasiswa Unimus di tingkat nasional.
Anggun Sahal Pratiwi, mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, berhasil meraih Juara 1 di Kelas E Putri. Ia menunjukkan teknik bela diri yang solid serta mental tanding yang kuat sejak awal pertandingan hingga babak final.
Sementara itu, Fatimatun Azzahra, mahasiswa S1 Informatika dari Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, sukses merebut Juara 3 Kelas A Putri. Meskipun sempat mengalami tekanan dari lawan di babak semifinal, Fatimatun tetap tampil konsisten dan mampu mengamankan podium juara.
Baca juga, Kupas Tuntas Surat An-Naba: Menyingkap Bukti Keagungan Allah dan Keterkaitannya dengan Sains Modern
Rektor Unimus melalui perwakilan bidang kemahasiswaan menyampaikan apresiasi atas prestasi tersebut. “Alhamdulillah, capaian ini menunjukkan dedikasi dan semangat juang para atlet kami dalam mengharumkan nama Unimus. Kami sangat bangga dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim UKM TSPM yang telah berjuang maksimal,” ujar salah satu dosen pembina UKM.
Selain apresiasi dari pimpinan kampus, dukungan juga datang dari rekan-rekan mahasiswa serta para alumni Tapak Suci. Mereka menganggap keberhasilan ini sebagai cerminan dari pembinaan yang baik, semangat persaudaraan, dan ketekunan para atlet selama latihan.
Kejuaraan Semar VI sendiri diikuti oleh puluhan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia. Ajang ini menjadi barometer prestasi bagi pesilat-pesilat muda, sekaligus wadah untuk menjalin silaturahmi antarperguruan Tapak Suci.
Menurut ketua kontingen Unimus, keberhasilan ini tidak lepas dari latihan intensif selama berbulan-bulan. “Kami rutin berlatih setiap pekan, bahkan saat libur kuliah. Mental dan fisik dibentuk dengan ketat, sehingga atlet benar-benar siap saat turun gelanggang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
“Prestasi ini bukan hanya tentang medali, tetapi tentang kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah. Semoga adik-adik mahasiswa terinspirasi dan terus berani tampil,” ungkapnya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha