
PWMJATENG.COM, Yogyakartaย โย Selama tiga hari, 17โ19 Februari 2025, Balai Penjamin Mutu Pendidikan di Kalasan menjadi saksi lahirnya babak baru kaderisasi Muhammadiyah. Baitul Arqam Jamaah Akar Rumput Muhammadiyah (JARUM) digelar bukan sekadar program, melainkan perjalanan spiritual dan intelektual bagi kader akar rumput.
Sebanyak 33 peserta dari berbagai latar belakang berkumpul dalam acara ini. Mereka berasal dari Jaringan Tani Muhammadiyah (JATAM), Jaringan Nelayan Muhammadiyah (JALAMU), Jaringan Peternak Muhammadiyah (JATERMU), Panah Muhammadiyah, BickerMU, relawan LAZISMU, hingga Balai Sakinah โAisyiyah (BSA). Dengan beragam latar belakang, satu visi menyatukan mereka: memperkuat dakwah berbasis komunitas.

Para narasumber dari Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI), Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), Lembaga Resiliensi Bencana (LRB), dan Lembaga Seni Budaya (LSB) turut hadir memberikan peta jalan perjuangan. Materi yang disampaikan mencakup Ideologi Muhammadiyah hingga Dakwah Kultural.
Baca juga, Hukum Shalat Arbain, Safar, dan Rawatib bagi Musafir
Ketua MPKSDI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, menegaskan bahwa kaderisasi harus melampaui akademisi dan birokrasi. โKita sudah melihat komunitas ini hidup dalam nilai-nilai Muhammadiyah, tetapi pemahaman sistematisnya masih perlu dikuatkan. Inilah yang ingin kita lakukan: mengakar, menguat, lalu menyebar,โ ujarnya.

Sementara itu, Ketua LRB PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menyebut bahwa para peserta bukan sekadar kader, melainkan pemimpin di bidangnya masing-masing. โMereka profesional di bidangnya, tetapi nilai-nilai gerakan harus tertanam kuat. Inilah yang sedang kita usahakan,โ katanya.
Ada yang berbeda dalam Baitul Arqam kali ini. Untuk pertama kalinya, seorang perempuan, Dr. Islamiyatur Rokhmah dari UNISA, didapuk sebagai Master of Training. Sementara itu, Imam of Training diamanahkan kepada Hatib Rachmawan dari UAD. Kehadiran mereka menegaskan bahwa kaderisasi Muhammadiyah semakin inklusif.
Kontributor : Hatib
Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha