PWMJATENG.COM, Banyumas – TK Abas Two memulai tahun ajaran baru dengan kegiatan asesmen awal yang berlangsung dari Senin hingga Kamis, 28–31 Juli 2025. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan anak, tetapi juga orang tua, demi menyelaraskan pola pembiasaan antara rumah dan sekolah.
Asesmen anak dilakukan pada hari Senin dan Selasa dengan fokus pada empat aspek perkembangan, yaitu motorik halus, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Guru mengamati secara langsung cara anak memegang pensil dan membuat goresan, sebagai bagian dari penilaian motorik halus.
Untuk aspek kognitif, anak diminta membilang dan mengenal lambang bilangan. Sedangkan kemampuan bahasa dilihat dari cara mereka berkomunikasi, baik dengan guru maupun teman sebayanya. Tak hanya itu, aspek sosial emosional juga diamati melalui interaksi santai antara guru dan anak dalam suasana yang dibuat hangat dan menyenangkan.
“Kami ingin anak menunjukkan kemampuan alaminya tanpa tekanan,” ujar Ayun Indah Andini, penanggung jawab kegiatan.
Pada hari Rabu dan Kamis, asesmen dilanjutkan dengan sesi khusus bersama orang tua, yang dilaksanakan di gazebo TK Abas Two. Dalam sesi ini, guru menggali informasi tentang kebiasaan anak di rumah, seperti pola makan, waktu tidur, toilet training, serta kemampuan memakai pakaian sendiri.
Baca juga, Islam Memandang Keinginan Bunuh Diri karena Takut Memperbanyak Dosa
Orang tua juga diminta menjelaskan cara mereka menghadapi anak saat tantrum. Informasi tersebut sangat berguna bagi guru untuk mendampingi anak secara tepat di lingkungan sekolah.
Ayun menekankan bahwa asesmen ini dirancang untuk menyatukan pembiasaan anak antara rumah dan sekolah. “Kami ingin anak-anak mendapat pengalaman yang konsisten, baik di rumah maupun di sekolah,” ucapnya saat briefing sebelum kegiatan dimulai.
Kepala TK Abas Two, Armiyati, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya komunikasi terbuka antara guru dan orang tua. Ia mengingatkan bahwa kejujuran dari pihak orang tua sangat membantu guru dalam memahami kondisi anak.
“Semakin jujur orang tua menyampaikan kebiasaan anak di rumah, semakin mudah guru mendampingi mereka di sekolah,” kata Armiyati.
Para guru melaksanakan asesmen dengan penuh semangat dan empati. Mereka tidak hanya fokus pada pencatatan data, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan anak dan orang tua. Suasana hangat dan akrab pun tercipta sepanjang kegiatan.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian asesmen berjalan lancar dan sukses,” ungkap Armiyati.
Kontributor : Armiyati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
