PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memperkenalkan inovasi baru dalam layanan kesehatan ibu dan anak. Tim pengabdian UMS meluncurkan aplikasi Si-Bunda (Sistem Informasi untuk Kesehatan Bunda dan Ananda) yang dirancang sebagai solusi digital untuk memantau tumbuh kembang anak sekaligus menjadi pusat edukasi bagi para ibu.
Ketua tim pengembang, Yusuf Alam Romadhon, menjelaskan bahwa aplikasi ini terintegrasi dengan nomor induk kependudukan (NIK). Melalui Si-Bunda, para ibu dapat lebih mudah melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, hingga memperoleh materi pembelajaran kesehatan.
“Aplikasi Si-Bunda hadir sebagai solusi digital untuk pengelolaan data tumbuh kembang anak sekaligus pusat pembelajaran kesehatan bagi para ibu,” ujar Yusuf saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (22/8).
Soft launching aplikasi Si-Bunda dilakukan pada Rabu, 20 Agustus 2025, di Balai Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Acara tersebut dihadiri Kepala Desa Trangsan Mujiman, Bidan Desa Ratih, dan tim kader Posyandu Flamboyan Desa Trangsan.
Yusuf menjelaskan, aplikasi ini ditujukan bagi ibu hamil, ibu yang sedang dalam masa persalinan, hingga ibu menyusui. Target awal pengguna ialah 350 ibu serta 20 ibu hamil di Desa Trangsan.
Selain aplikasi, Si-Bunda juga didukung dengan perangkat internet of things (IoT) untuk pencatatan tinggi dan berat badan anak. Menurut Yusuf, teknologi IoT ini akan memudahkan pencatatan bagi anak usia di atas dua tahun yang tidak sempat hadir di posyandu.
“Sistem ini terhubung langsung dengan akun ibunda, sehingga data akan tercatat otomatis sesuai posyandu tempat anak terdaftar,” jelasnya.
Selain pencatatan kesehatan, Si-Bunda juga menawarkan modul pembelajaran elektronik. Modul ini berisi video interaktif, materi singkat, hingga kuis pre-test dan post-test.
Materi yang tersedia antara lain Kelas Ibu Hamil (I–III), Menjadi Ibunda Hebat, 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai Fondasi Kehidupan, Ciri Anak Sehat dan Konsep Asah, Asih, Asuh, Nutrisi Tepat untuk Tumbuh Kembang Optimal, hingga Gerakan Tutup Mulut pada Anak dan Cara Mengatasinya.
Baca juga, Jalan Amal Saleh: Menemukan Makna Hidup dalam Bingkai Waktu
Yusuf yang juga dosen Fakultas Kedokteran UMS menegaskan bahwa aplikasi ini unggul karena memiliki tampilan sederhana dan mudah digunakan. “Kami berharap fitur sederhana ini dapat memudahkan para ibu dalam mengakses aplikasi,” tuturnya.
Tidak hanya untuk ibu, aplikasi ini juga memberi manfaat besar bagi tenaga kesehatan. Posyandu yang semula melakukan pencatatan manual kini dapat beralih ke sistem digital. Hal ini memudahkan bidan desa dalam mengumpulkan data, menyusun laporan, sekaligus mengambil keputusan intervensi ketika ada anak yang terdeteksi mengalami masalah gizi.
Menurut Yusuf, pengerjaan aplikasi Si-Bunda mendapat dukungan hibah melalui skema Pengabdian Kemitraan Masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Dalam pengembangannya, Yusuf melibatkan Anika Candrasari (dosen Fakultas Kedokteran UMS), Azizah Fatmawati (dosen Teknik Informatika UMS), serta dua mahasiswa FK UMS, yakni Muhammad Adnan dan Nor Hilyati.
Proses pengembangan aplikasi berlangsung selama satu bulan, mencakup pembuatan IoT hingga laman web. Yusuf menargetkan aplikasi Si-Bunda dapat beroperasi bertahap mulai awal September mendatang.
“Beroperasi penuh insyaallah akhir Oktober. Termasuk monitoring operasional. Bulan November sudah evaluasi dan penyusunan laporan akhir,” ujarnya.
Yusuf berharap Si-Bunda menjadi sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran para ibu di Desa Trangsan. Dengan begitu, para ibu dapat mendampingi tumbuh kembang anak secara optimal.
“Kami berharap para ibu dapat memastikan anak-anak Desa Trangsan tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” tandasnya.
Kontributor : Gede
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
