Anwar Abbas: Jangan Korbankan Akhirat demi Kepentingan Dunia dalam Pilkada
PWMJATENG.COM, Karanganyar – Menjelang Pilkada serentak 2024, pesan moral disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas. Dalam sebuah acara Kajian Spesial yang digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Anwar Abbas memberikan nasihat penting kepada para calon kontestan agar menghindari politik uang dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
Dalam tausiyahnya, Anwar Abbas menegaskan bahwa dalam dunia politik, terutama di ajang Pilkada, para calon harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral dan agama. “Jangan korbankan akhirat kita demi kepentingan dunia. Kemenangan yang diraih dengan cara-cara yang tidak benar akan sulit dipertanggungjawabkan di hadapan Allah pada hari kiamat,” ucapnya dengan penuh kesadaran.
Pesan moral ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi semua pihak yang terlibat dalam kontestasi Pilkada 2024. Anwar Abbas menegaskan pentingnya menggelar Pilkada secara Luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan Jurdil (jujur dan adil). Jika kemenangan didapatkan dengan cara-cara yang tidak etis, maka pertanggungjawabannya tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak.
Meski demikian, Anwar Abbas menekankan bahwa Islam tidak anti terhadap politik. Menurutnya, berpolitik adalah bagian dari kehidupan sosial, tetapi harus dilakukan dengan aturan yang sesuai ajaran agama. “Dalam berpolitik, jangan hanya mencari kekuasaan dan keuntungan ekonomi. Politik dalam Islam harus bermuatan moral dan etika yang tinggi,” jelasnya.
Pandangan ini mempertegas bahwa politik bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam, selama dilakukan dengan cara yang benar dan berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran dan integritas. Abbas berpesan bahwa politik adalah alat untuk mencapai kemaslahatan, bukan untuk memperkaya diri sendiri atau golongan.
Baca juga, Mitsaq: Jejak Perjanjian Agung di Relung Jiwa Manusia
Selain itu, Anwar Abbas juga berpesan kepada para kontestan Pilkada serentak 2024 agar tidak terlalu ‘jor-joran’ dalam berkampanye atau mengeluarkan biaya berlebihan yang dapat merusak tatanan demokrasi dan menimbulkan dampak buruk pada keberlanjutan politik itu sendiri. “Usaha itu penting, tapi tetap harus diingat bahwa hasil akhirnya adalah ketetapan Allah SWT,” tegasnya.
Abbas mengingatkan bahwa dalam setiap perlombaan, baik itu politik atau bidang lainnya, selalu ada yang menang dan yang kalah. “Yang menang jangan terlalu gembira, dan yang kalah jangan larut dalam kesedihan. Sebab dalam sebuah kompetisi, selalu ada pihak yang menang dan ada yang kalah,” tambahnya.
Pernyataan ini mengajarkan bahwa dalam setiap kontestasi politik, terutama Pilkada yang sering kali berlangsung dengan tensi tinggi, para kandidat dan pendukungnya harus memiliki kesiapan mental untuk menerima apa pun hasilnya, baik menang maupun kalah.
Menurut Anwar Abbas, penting bagi para kandidat untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual sebelum terjun ke medan Pilkada. Kemenangan bukanlah segalanya, dan kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Dalam politik, seperti dalam kehidupan sehari-hari, yang utama adalah bagaimana seseorang tetap berpegang pada prinsip dan integritas.
“Yang menang jangan terlalu larut dalam euforia, karena itu bisa membuat lupa diri. Sebaliknya, yang kalah juga jangan sampai terpuruk dan tidak bangkit. Karena dalam hidup, yang penting adalah terus berusaha dan berjuang,” ujarnya menutup tausiyahnya.
Pesan-pesan moral dan agama dari Anwar Abbas ini tidak hanya relevan bagi para kontestan Pilkada, tetapi juga bagi semua masyarakat yang terlibat dalam proses demokrasi. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, integritas dalam politik adalah cerminan dari nilai-nilai keagamaan yang seharusnya dijunjung tinggi.
Editor : M Taufiq Ulinuha