BeritaKabar Daerah

Amalan Pahala Mengalir Setelah Kematian, Ini yang Harus Anda Lakukan!

PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Jamaah 9 Muhammadiyah Ranting Wonorejo Cabang Blimbing menggelar pengajian rutin bulanan pada Sabtu malam (4/1/2025) di Gedung TPQ Syuhada, Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo. Acara yang berlangsung antara pukul 20.00 hingga 21.00 ini dihadiri oleh jamaah dari berbagai kalangan, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga anak-anak dan orang sepuh. Pengajian kali ini mengangkat tema yang menarik mengenai amalan-amalan yang pahalanya akan terus mengalir meskipun seseorang sudah meninggal dunia.

Hadir sebagai pembicara, Faruq Windaryanto, pengasuh Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki, memberikan tausiyah yang menggugah. Dalam ceramahnya, Windar menyampaikan pentingnya memahami amalan yang tidak terputus pahalanya, bahkan setelah seseorang meninggal dunia. Menurut Windar, terdapat amalan-amalan yang pahalanya terus mengalir meskipun kita sudah tiada.

Windar memulai kajian dengan sebuah analogi yang mudah dipahami, “Amalan ini seperti pegawai pensiun yang tetap menerima gaji meskipun tidak lagi bekerja.” Ia kemudian menjelaskan bahwa bagi orang yang beriman, Allah membuka banyak pintu kebaikan yang dapat dikerjakan selama hidup, dan pahalanya akan terus mengalir setelah kematian.

“Tatkala seseorang berada di dalam kubur dan tidak bisa lagi berbuat apa-apa, masih ada amalan yang pahalanya tetap mengalir. Ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya,” ujar Windar dengan penuh keyakinan.

Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024

Dalam tausiyahnya, Windar mengutip hadis Nabi Muhammad saw yang menjelaskan tujuh amalan yang pahalanya terus mengalir meskipun seseorang sudah wafat. Nabi bersabda, “Ada tujuh amalan yang akan mengalir pahalanya bagi seorang hamba, meskipun ia berbaring di lubang kuburan setelah meninggal: (1) mengajarkan ilmu, (2) mengalirkan air sungai, (3) membuat sumur, (4) menanam kurma, (5) membangun masjid, (6) membagikan mushaf Al-Qur’an, atau (7) meninggalkan anak yang akan memintakan ampun baginya setelah ia meninggal.” (HR. Al-Bazzar)

Windar kemudian menekankan betapa pentingnya amalan-amalan tersebut sebagai bekal yang tak terputus di alam kubur. “Amal jariyah adalah investasi akhirat. Jangan hanya fokus pada dunia, tetapi lupakan bekal untuk kehidupan setelah mati. Salah satu yang paling sederhana adalah mendidik anak-anak kita agar mereka senantiasa mendoakan kita,” imbuhnya.

Suasana pengajian berlangsung dengan khidmat. Jamaah tampak sangat antusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh Windar, yang diselingi dengan candaan ringan tanpa menyinggung. Sebagai contoh, ia mengibaratkan amal jariyah seperti “Pak Parlan yang biasa jualan sapu, tidak perlu keliling lagi tapi uangnya setiap hari datang terus, mau tidak kira-kira?”

Windar menjelaskan, bahwa setiap amalan tersebut sangat mudah dilakukan jika niat yang kuat datang dari hati. “Jangan takut memulai, karena setiap amal yang kita lakukan dengan niat yang benar akan menjadi investasi akhirat yang tak terputus,” ujar Windar.

Kontributor : M Nasri Dini
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE