Khazanah Islam

Agama dan Budaya

Agama dan Budaya

Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – “Agama merupakan media bagi umat manusia yang langsung dari Allah, sedangkan budaya merupakan hasil kreasi dari manusia.”

Tuhan, izinkan aku membaca novel Ya Tuhan, untuk menguji keimananku.

Pernyataan di atas adalah ungkapan dari isi hati seseorang yang diungkapkan melalui budaya literasi atau menulis. Menulis memungkinkan kita mengungkapkan segala perasaan, baik sedih, marah, senang, maupun gembira. Melalui budaya atau kebiasaan ini, kita dapat benar-benar menghayati dan melatih kepekaan terhadap kondisi di sekitar kita. Kehidupan ini tidak bisa dipisahkan dari dua hal: keyakinan manusia kepada Sang Pencipta dan manusia serta budayanya.

Ketika berbicara tentang budaya, kita tidak boleh hanya memandangnya dari sudut pandang yang sempit, melainkan dari sudut pandang yang luas. Agama memandu umat manusia untuk berkreasi dan beraktivitas dengan akal budi mereka, namun dalam berbudaya, kita harus tetap menjaga jati diri dan tidak berlebihan.

Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?

Seperti yang terjadi pada zaman Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Nabi Luth, Nabi Isa, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad, budaya pada masa itu sering kali menjauhkan umat dari Tuhan dan mengabaikan ayat-ayat-Nya. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah dalam surat Al-Furqan ayat 30:

وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا

“Rasul (Nabi Muhammad) berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini (sebagai) sesuatu yang diabaikan.’ “

Kita dapat mengambil hikmah dari ayat tersebut bahwa pada waktu itu, banyak umat yang mengabaikan budaya atau kultur mereka. Oleh karena itu, hadirnya agama bertujuan utama untuk menjadikan umat manusia bertauhid dan berbudaya dengan akhlak yang baik berdasarkan kitab suci, yang merupakan firman Allah dalam mushaf.

Ragam Budaya

Budaya adalah kreasi dan kreativitas manusia untuk kemajuan dengan akal pikiran mereka sendiri. Dalam sebuah artikel dari H. Kusen, MA, Ph.D., atau yang dikenal sebagai Kiai Cepu, dijelaskan bahwa budaya memiliki ragam seperti budaya pakaian, budaya transportasi, budaya pertanian, budaya hukum, budaya pendidikan, budaya kesehatan, budaya karakter, budaya berpikir, dan lain-lain.

Budaya dalam Pandangan Muhammadiyah

Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah tidak mempermasalahkan kehadiran kebudayaan dalam hal seni sebagai alat untuk menyampaikan nilai-nilai Islam. Hal ini ditegaskan dalam muktamar di Banda Aceh ke-43, Tanwir di Denpasar, Muktamar di Makassar 2015, dan bahkan di Muktamar Muhammadiyah di Solo. Menurut pandangan Majelis Tarjih, kebudayaan dan seni hukumnya mubah selama tidak bertentangan (ta’arud), tidak mengarah dan mengakibatkan kerusakan (fasad), bahaya (dharar), kedurhakaan (isyan), dan terjauhkan dari Allah (baid ‘anillah).

Kiai Cepu menekankan bahwa selain ilmu fikih, penting juga untuk membekali diri dengan ilmu dakwah dalam berdakwah kepada masyarakat yang beragam karakter dan latar belakang. Pentingnya ilmu dakwah adalah untuk menuntun seseorang mendapatkan pintu hidayah keimanan. Dengan keimanan yang tertanam dalam diri, seseorang tidak akan mungkin berbuat yang menyimpang dari nilai-nilai agama.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE