
PWMJATENG.COM, Kudus – Peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Sabtu (22/11), menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali visi kebangsaan dan komitmen gerakan. Dalam penutup pidatonya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu‘ti, M.Ed., menyampaikan harapan besar bagi Indonesia menuju 2045—saat negara ini genap 100 tahun merdeka.
Di hadapan ribuan tamu dan undangan, Mu‘ti menegaskan bahwa perjalanan menuju Indonesia Emas membutuhkan generasi yang kuat, sehat secara jasmani dan ruhani, serta memiliki fondasi spiritual yang kokoh. “Semoga kerja sama Muhammadiyah, pemerintah, dan seluruh elemen bangsa dapat mewujudkan Indonesia yang sejahtera, maju, berdaulat, adil, dan makmur,” ujarnya menutup pidato.
Baca Juga: Abdul Mu’ti Terangkan Makna Tema ‘Memajukan Kesejahteraan Bangsa’ pada Milad Muhammadiyah di Kudus
Mu‘ti menyoroti berbagai tantangan global, termasuk meningkatnya angka gangguan kesehatan mental, melemahnya kohesi sosial, serta maraknya fenomena generasi cemas di kalangan anak muda. Ia menekankan pentingnya gerakan ta’awun, gotong royong, dan saling peduli untuk memperkuat struktur sosial bangsa. “Banyak orang kini lebih mementingkan dirinya sendiri. Ketika menghadapi masalah, mereka tidak memiliki tempat berbagi. Karena itu kita harus membangun kembali kepedulian sosial,” tuturnya.
Selain itu, Mu‘ti juga mengingatkan pentingnya menjaga keimanan dan kehidupan beragama di tengah tren global yang menunjukkan peningkatan jumlah masyarakat nonreligius, terutama di kalangan generasi Z dan Alpha. Ia mengutip pesan KH. Ahmad Dahlan yang menyatakan bahwa Islam mungkin tidak akan sirna dari muka bumi, tetapi dapat sirna dari bumi Indonesia jika tidak dijaga dengan sungguh-sungguh.
Baca Juga: Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah: Abdul Mu‘ti Apresiasi Lompatan Kemajuan PWM Jawa Tengah
Abdul Mu‘ti menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi masa depan. Penutupan pidato penuh optimisme itu menjadi ajakan bersama: membangun Indonesia yang tangguh secara moral, sosial, dan spiritual menyongsong 2045.
Editor: Al-Afasy



