Dinamika Perempuan Berkemajuan dalam Mewujudkan Indonesia Berkeadilan
PWMJATENG.COM – Peran perempuan dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah menunjukkan dinamika yang luar biasa. Mulai dari perjuangan melawan kolonialisme hingga keterlibatan aktif dalam pembangunan, perempuan memainkan peranan penting dalam menggerakkan perubahan sosial. Konsep “perempuan berkemajuan” yang berakar dari nilai-nilai Islam menawarkan paradigma yang mendukung transformasi menuju masyarakat yang adil dan setara.
Perempuan dalam Perspektif Islam
Islam memberikan penghormatan tinggi terhadap perempuan sebagai bagian integral dari masyarakat. Al-Qur’an dalam Surah An-Nisa ayat 1 menegaskan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sebagai makhluk ciptaan Allah. Dalam sejarah Islam, tokoh-tokoh perempuan seperti Khadijah binti Khuwailid dan Aisyah binti Abu Bakar telah memberikan teladan kepemimpinan dan kontribusi yang luar biasa. Khadijah, sebagai istri Rasulullah, adalah pengusaha sukses yang mendukung dakwah Islam, sementara Aisyah dikenal sebagai ulama perempuan yang menjadi rujukan hukum Islam.
Dalam konteks modern, nilai-nilai ini mendorong perempuan untuk berkiprah di berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, dan politik. Dinamisasi perempuan berkemajuan berarti mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan semangat zaman untuk mendorong perempuan berkontribusi secara aktif dalam pembangunan.
Perempuan dan Tantangan Keadilan Sosial
Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia menghadapi tantangan keadilan sosial yang kompleks. Ketimpangan gender, akses terhadap pendidikan, dan ketidaksetaraan ekonomi menjadi isu yang memerlukan perhatian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2022 hanya mencapai 54%, jauh di bawah laki-laki yang mencapai 83%. Hal ini menunjukkan perlunya upaya kolektif untuk meningkatkan peran perempuan dalam sektor ekonomi.
Baca juga, Pidato Iftitah Ketua Umum PP ‘Aisyiyah pada Tanwir I ‘Aisyiyah Tahun 2025
Dalam ajaran Islam, keadilan sosial adalah prinsip yang harus ditegakkan. Konsep al-adl (keadilan) mengajarkan bahwa setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki hak yang sama untuk berkembang dan berkontribusi. Oleh karena itu, perempuan berkemajuan harus menjadi agen perubahan yang mengupayakan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan politik.
Strategi Mewujudkan Perempuan Berkemajuan
- Peningkatan Pendidikan Pendidikan adalah kunci utama untuk memberdayakan perempuan. Rasulullah SAW bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” Dengan pendidikan yang memadai, perempuan dapat menjadi pemimpin yang kompeten dan berdaya saing. Program pendidikan berbasis Islam yang inklusif harus terus digalakkan untuk menciptakan generasi perempuan yang unggul.
- Kemandirian Ekonomi Perempuan memiliki potensi besar dalam menggerakkan sektor ekonomi. Dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Pemerintah dan organisasi keagamaan dapat bersinergi untuk memberikan pelatihan keterampilan dan akses permodalan bagi perempuan.
- Partisipasi Politik Partisipasi perempuan dalam politik adalah langkah strategis untuk mewujudkan kebijakan yang adil dan inklusif. Islam memberikan ruang bagi perempuan untuk menjadi pemimpin, sebagaimana dicontohkan oleh Ratu Bilqis dalam Al-Qur’an. Dengan terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan, perempuan dapat memperjuangkan kebijakan yang mendukung keadilan gender.
Menuju Indonesia Berkeadilan
Dinamika perempuan berkemajuan adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan. Perempuan yang berdaya akan memberikan dampak positif bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dalam hal ini, peran organisasi Islam seperti Aisyiyah dan Muslimat NU menjadi sangat strategis. Mereka tidak hanya memberikan pendidikan keagamaan, tetapi juga memberdayakan perempuan melalui program-program sosial dan ekonomi.
Kesetaraan gender dan keadilan sosial bukan hanya tuntutan zaman, tetapi juga bagian dari nilai-nilai Islam yang harus diwujudkan. Dinamisasi perempuan berkemajuan adalah upaya kolektif yang membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Dengan demikian, perempuan tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif menggerakkan perubahan menuju Indonesia yang adil dan sejahtera.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha