Dahlan Rais: We are On The Right Track
PWMJATENG.COM, Surakarta – Bertempat di Syariah Hotel, Surakarta, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhamamdiyah Jawa Tengah Tahun 2024, Sabtu-Ahad (21-22/12/24). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Yandri Susanto, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais, serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir beserta jajaran anggota PWM.
Dalam pidato pembukaannya, Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais menekankan pentingnya menjaga konsistensi Muhammadiyah dalam jalur yang benar. “Sudah puluhan tahun saya mendengar ungkapan, ‘We are on the right track.’ Muhammadiyah ini sudah berada pada jalur yang benar,” ujar Dahlan Rais, seraya menggarisbawahi pencapaian Muhammadiyah yang luar biasa dalam dua sektor tersebut.
Dahlan Rais mengungkapkan bahwa kontribusi Muhammadiyah di bidang pendidikan tidak hanya menjadi yang terbesar di Indonesia, tetapi juga di dunia. “Dari segi jumlah, kita boleh berbangga. Tetapi dari segi kualitas, kita memang harus terus berusaha untuk lebih baik lagi,” katanya.
Ia menyebutkan salah satu contoh keberhasilan Muhammadiyah, yakni SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) di Solo yang berhasil masuk dalam 50 besar nasional. “Sekolah ini menjadi langganan terbaik di kota Solo, 10 besar di Jawa Tengah, dan lolos 50 besar nasional. Namun, ini masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk meningkatkan prestasi sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya,” tambahnya.
Baca juga, Download Materi Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Dalam refleksinya, Dahlan Rais juga mengingatkan bahwa semangat “berkemajuan” sudah menjadi bagian dari Muhammadiyah sejak awal berdiri. “Istilah berkemajuan itu bukan hal baru, melainkan telah menjadi visi Muhammadiyah selama lebih dari satu abad. Kita tidak hanya menyebarkan dakwah Islam, tetapi juga melakukan tajdid atau pembaruan,” ujarnya.
Pidato Dahlan Rais juga menyoroti visi besar para pendiri Muhammadiyah yang dinilainya luar biasa visioner. “Bayangkan, di masa penjajahan ketika belum ada universitas negeri atau rumah sakit milik pribumi, Muhammadiyah sudah berpikir untuk mendirikan perguruan tinggi dan rumah sakit sendiri,” ungkapnya dengan penuh rasa kagum.
Sebagai bukti nyata, ia menyebut Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta sebagai universitas tertua di Indonesia yang pendiriannya melibatkan tokoh Muhammadiyah. Hal serupa juga terlihat pada Universitas Sultan Agung di Jawa Tengah. “Para pendiri dan pimpinan Muhammadiyah memang reformis dan futuris. Mereka melihat jauh ke depan untuk menciptakan lembaga-lembaga yang bermanfaat bagi umat,” tambahnya.
Dahlan Rais juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas di samping kuantitas. “Jumlah sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah sudah banyak, tetapi tantangannya sekarang adalah bagaimana meningkatkan kualitasnya agar tetap relevan dengan semangat berkemajuan,” katanya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha