PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meluncurkan Kampanye Halal Meat di Pasar Jongke, Surakarta, sebagai langkah pemberdayaan pedagang daging. Mengusung tema “Dapur Halal Membangun Negeri: Inisiatif Pemberdayaan Ekonomi dan Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Melalui Halal Meat,” kegiatan ini berfokus pada edukasi tentang kualitas dan keamanan daging halal.
Program ini didukung oleh hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbud Ristek Tahun 2024. Ketua tim pengabdian, Muhammad Kusban, bersama anggota Mutalazimah dan Muamaroh, memulai kegiatan dengan menyediakan alat pendingin khusus untuk memperpanjang masa simpan daging selama proses distribusi hingga ke pasar.
Muamaroh menjelaskan, “Pendidikan dilakukan untuk memastikan daging yang dijual di Pasar Jongke mengikuti prinsip halal dan kualitas yang tinggi.” Edukasi ini juga mencakup konsep halalan thoyyiban, atau halal dan baik, melalui pemahaman higienis dalam pengolahan daging yang bertujuan menjamin kualitas produk yang aman dan terpercaya.
Mutalazimah sebagai salah satu narasumber, memberikan pemaparan mendalam kepada para pedagang tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi untuk menghindari kontaminasi pada daging. “Pedagang harus menjaga kebersihan diri, seperti memotong kuku, mencuci tangan menggunakan sabun, menutup rambut dengan penutup khusus, dan mandi secara rutin,” jelasnya.
Baca juga, Hutan Wakaf di Jawa Tengah, Proyek Hijau Muhammadiyah yang Siap Ubah Ekonomi dan Lingkungan!
Selain itu, lanjut Mutalazimah, aspek sanitasi juga sangat diperhatikan. Para pedagang diingatkan agar memastikan kebersihan air yang digunakan dalam mencuci daging dan peralatan pemotongan agar terbebas dari bakteri E. Coli. “Sanitasi sangat penting, terutama untuk air yang digunakan, agar daging dan produk olahannya terhindar dari bakteri berbahaya yang bisa memicu penyakit,” ungkapnya pada Senin (28/10).
Kegiatan edukasi ini ditargetkan mampu meningkatkan pengetahuan pedagang tentang pentingnya higiene dan sanitasi dalam proses penjualan daging. “Keberhasilan program diukur dengan melihat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi,” ujar Mutalazimah.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para pedagang dapat menerapkan higiene dan sanitasi yang baik untuk mencegah kontaminasi oleh mikroorganisme seperti bakteri, parasit, dan virus yang bisa berbahaya bagi konsumen. Dosen UMS itu menekankan bahwa tujuan akhirnya adalah menjamin keamanan daging yang dijual serta meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk daging halal di Pasar Jongke.
Muhammad Kusban menambahkan bahwa berbagai kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberdayakan pedagang daging melalui konsep Halal Meat. “Kami ingin memastikan bahwa pedagang daging bisa terus menjual daging yang halal dan higienis, serta memberikan rasa aman bagi konsumen dalam mewujudkan dapur halal di rumah dan masyarakat luas,” ujarnya.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha