Khutbah Jumat: Menjaga Keseimbangan dalam Ibadah, Muamalah, dan Akhlak
Khutbah Jumat: Menjaga Keseimbangan dalam Ibadah, Muamalah, dan Akhlak
Oleh : Alvin Qodri Lazuardy, M.Pd. (Mudir Pesantren At-Tin UMP, Majelis Tarjih Tajdid PDM Kab Tegal)
Khutbah Pertama
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
Amma ba’du,
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Sesungguhnya, Allah telah memberikan kepada kita tiga unsur utama dalam agama ini untuk membimbing kehidupan kita menuju rida-Nya. Tiga unsur tersebut adalah ibadah, muamalah, dan akhlak. Ketiga unsur ini, jika dipahami dan diamalkan dengan benar, akan menjadi fondasi yang kokoh dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim yang bertakwa.
Pertama, kita mulai dengan ibadah. Ibadah adalah wujud ketundukan kita kepada Allah SWT. Ibadah bukan sekadar ritual fisik, namun merupakan manifestasi dari hati yang berserah diri kepada-Nya. Ibadah adalah simbol pengakuan bahwa kita hanyalah hamba yang lemah di hadapan Allah yang Maha Perkasa.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Dalam Islam, ibadah dibagi menjadi dua jenis: ibadah mahdhah atau ibadah yang sudah ditentukan caranya oleh syariat, seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Ibadah ini dilakukan berdasarkan petunjuk wahyu yang diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kelima rukun Islam adalah bagian dari ibadah mahdhah ini, yang menjadi pilar utama bagi setiap Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu, ada juga ibadah ghairu mahdhah, yaitu segala aktivitas yang dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, seperti bekerja, menuntut ilmu, atau membantu sesama, selama itu dilakukan sesuai syariat.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Kita tahu bahwa hidup ini tidak hanya diisi dengan ibadah kepada Allah secara langsung. Ada juga aspek yang sangat penting dalam kehidupan kita, yaitu muamalah, atau interaksi sosial di antara sesama manusia. Islam memberikan pedoman yang jelas dalam setiap bentuk interaksi ini, seperti dalam hal jual beli, pernikahan, hingga urusan politik dan ekonomi.
Dalam muamalah, hukum asalnya adalah mubah (boleh), kecuali ada dalil yang melarangnya. Islam tidak memberatkan umatnya dalam urusan duniawi, melainkan memberikan kebebasan yang tetap berada dalam koridor syariat. Namun, kebebasan ini harus dipraktikkan dengan keadilan dan kejujuran. Misalnya, dalam jual beli, Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya kejujuran dan menjauhi penipuan. Sabda Nabi SAW:
مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا
“Barang siapa yang menipu, maka ia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)
Baca juga, Sudah Cerai? Penuhi Kewajiban Ini!
Akhlak juga menjadi unsur utama dalam ajaran Islam. Akhlak yang baik adalah cerminan dari keimanan seorang Muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Akhlak tidak hanya berhubungan dengan interaksi kita dengan sesama manusia, tetapi juga dengan Allah SWT. Kejujuran, kesabaran, empati, dan rasa tanggung jawab adalah beberapa contoh akhlak mulia yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Akhlak yang baik tidak hanya membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain, tetapi juga mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
Jamaah sekalian yang dimuliakan Allah,
Pada khutbah yang kedua ini, mari kita renungkan pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah, muamalah, dan akhlak dalam kehidupan kita. Ketiga pilar ini tidak boleh dipisahkan. Seorang Muslim yang rajin beribadah, namun mengabaikan muamalah dan akhlak, tidak akan mencapai kesempurnaan dalam agama. Demikian pula, muamalah tanpa dasar akhlak yang baik hanya akan membawa kerusakan sosial.
Ibadah menghubungkan kita dengan Allah, muamalah mengatur hubungan kita dengan sesama, dan akhlak menjaga setiap interaksi kita dalam koridor moral yang benar. Jika kita menjaga keseimbangan ini, insya Allah kita akan menjalani kehidupan yang harmonis, baik secara spiritual maupun sosial.
Rasulullah SAW bersabda:
الدين المعاملة
“Agama adalah (baiknya) interaksi sesama manusia.” (HR. Al-Bukhari)
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tidak hanya fokus pada satu aspek, tetapi menyeluruh dalam menjalani ajaran agama. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamba yang tidak hanya rajin dalam ibadah, tetapi juga jujur dan adil dalam muamalah, serta memiliki akhlak yang mulia.
Oleh karena itu, marilah kita selalu memperbaiki diri, baik dalam ibadah kita kepada Allah, muamalah kita dengan sesama manusia, dan akhlak kita sehari-hari.
اللهم اغفر لنا ذنوبنا واسرافنا في أمرنا وثبت أقدامنا وانصرنا على القوم الكافرين.
اللهم اجعلنا من عبادك الصالحين، واجعلنا من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه.
آمين يا رب العالمين.
اقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Editor : M Taufiq Ulinuha