Editorial

112 Tahun Muhammadiyah untuk Semesta: Refleksi Peran dan Kontribusi

PWMJATENG.COM – Perjalanan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern di Indonesia telah mencapai usia 112 tahun. Sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah bukan hanya sekadar organisasi, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan pendidikan, kesehatan, sosial, dan dakwah di Tanah Air. Sejak didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912, Muhammadiyah berkomitmen untuk membawa perubahan bagi masyarakat, dan hingga saat ini, pengaruhnya terus dirasakan oleh berbagai kalangan.

Konsep Islam Berkemajuan: Dasar Pemikiran Muhammadiyah

Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah membawa misi Islam berkemajuan. Konsep ini merujuk pada ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk selalu maju dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Menurut Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, konsep Islam berkemajuan adalah inti dari gerakan Muhammadiyah yang bertujuan membangun peradaban umat yang modern namun tetap berlandaskan pada ajaran Islam yang autentik.

Dalam konteks ini, Muhammadiyah tidak hanya fokus pada dakwah agama semata, tetapi juga memperluas peranannya dalam membangun masyarakat madani. Muhammadiyah telah mendirikan ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan panti asuhan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Inisiatif ini mencerminkan upaya Muhammadiyah untuk berkontribusi pada kemaslahatan umat secara luas, dengan tujuan akhir menjadikan masyarakat Indonesia lebih maju, adil, dan makmur.

Pendidikan sebagai Pilar Utama

Salah satu kontribusi terbesar Muhammadiyah adalah di bidang pendidikan. Hingga saat ini, Muhammadiyah memiliki lebih dari 5.000-an sekolah, dari tingkat dasar hingga menengah, serta lebih dari 170-an perguruan tinggi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu aktor kunci dalam sistem pendidikan nasional.

Muhammadiyah percaya bahwa pendidikan adalah jalan utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diajarkan oleh K.H. Ahmad Dahlan. Pendiri Muhammadiyah ini memahami bahwa salah satu kelemahan umat Islam pada masanya adalah rendahnya tingkat pendidikan, sehingga ia menggagas pembaruan dalam bidang pendidikan Islam dengan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum. Hal ini kemudian menjadi dasar pengembangan lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga pengetahuan umum seperti sains, matematika, dan teknologi.

Menurut Prof. Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, kontribusi Muhammadiyah di bidang pendidikan telah memberikan dampak positif yang luas. “Pendidikan Muhammadiyah tidak hanya bertujuan mencetak individu yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan peduli terhadap sesama,” ungkapnya dalam sebuah wawancara.

Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan

Selain pendidikan, bidang kesehatan juga menjadi perhatian utama Muhammadiyah. Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah mendirikan berbagai rumah sakit dan klinik kesehatan yang melayani masyarakat, terutama di daerah-daerah yang kurang terjangkau. Hingga saat ini, Muhammadiyah mengelola lebih dari 400-an rumah sakit dan klinik kesehatan di seluruh Indonesia.

Dalam hal kemanusiaan, Muhammadiyah juga memainkan peran penting, terutama melalui organisasi otonom seperti Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU). Organisasi ini telah menyalurkan bantuan kemanusiaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, termasuk dalam merespons berbagai bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Baca juga, Jadilah Pemimpin yang Bertakwa

Menurut Dr. Mohammad Agus Samsudin, M.M, Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah, “Kehadiran rumah sakit dan layanan kesehatan Muhammadiyah tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam memberikan solusi bagi masalah kesehatan masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu.”

Muhammadiyah untuk Semesta: Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin

Muhammadiyah tidak hanya berkutat pada urusan internal umat Islam, tetapi juga mengusung misi besar untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. Misi ini diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan sosial, pendidikan, kesehatan, dan dakwah yang inklusif dan terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau golongan.

Pendekatan Muhammadiyah yang inklusif ini sesuai dengan prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin, yaitu Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Haedar Nashir menekankan pentingnya umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, untuk selalu bersikap inklusif dan terbuka. “Muhammadiyah harus selalu menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan universal yang selaras dengan ajaran Islam,” ujarnya.

Gerakan ini juga mengedepankan aspek ekologi dan pelestarian lingkungan hidup. Melalui program-program seperti “Muhammadiyah Green” yang bertujuan menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim, Muhammadiyah menunjukkan kepeduliannya terhadap keberlangsungan alam semesta.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski telah berusia lebih dari satu abad, Muhammadiyah masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Perubahan sosial, politik, dan teknologi yang cepat menuntut Muhammadiyah untuk terus beradaptasi agar tetap relevan. Haedar Nashir mengingatkan bahwa Muhammadiyah harus selalu berpegang pada nilai-nilai Islam berkemajuan dan tetap berinovasi dalam berbagai aspek kehidupan.

Di sisi lain, Muhammadiyah juga harus menghadapi tantangan dalam menjaga kaderisasi dan regenerasi pemimpin yang memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai Muhammadiyah. Kaderisasi yang berkelanjutan akan menjadi kunci bagi Muhammadiyah untuk terus berperan aktif dalam memajukan bangsa.

Ikhtisar

Selama 112 tahun, Muhammadiyah telah berkontribusi signifikan dalam pembangunan bangsa, baik melalui pendidikan, kesehatan, maupun aksi kemanusiaan. Muhammadiyah terus berpegang teguh pada misi Islam berkemajuan, yang mengedepankan nilai-nilai inklusivitas dan rahmat bagi seluruh alam. Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, Muhammadiyah harus terus berinovasi agar tetap relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Perjalanan panjang Muhammadiyah adalah bukti nyata bahwa agama dan kemajuan dapat berjalan seiring untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan berkemajuan.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE