PWMJATENG.COM, Semarang – Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora (FIPH) Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) terus berupaya memperkuat literasi media pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) dengan memadukan unsur kearifan lokal. Dalam rangka mencapai tujuan ini, FIPH mengadakan workshop bertajuk “Pengembangan Produk Inovatif bagi Dosen PPG: Penguatan Literasi Media Pembelajaran STEAM Berbasis Kearifan Lokal” pada Kamis, 10 Oktober 2024. Workshop tersebut diselenggarakan di Hotel Horison Nindya, Semarang, dan merupakan bagian dari Hibah Revitalisasi LPTK N2024 Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya, di antaranya Achmad Buchori, Guru Besar Universitas PGRI Semarang (UPGRIS); Andicha Octaffianto Yudho Narottama dari Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK) Jawa Tengah; serta Andian Ari Anggraeni dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka berbagi pengetahuan tentang pentingnya pengembangan produk inovatif dalam pembelajaran yang tidak hanya berbasis teknologi tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi para calon guru.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora, Dodi Mulyadi, dalam sambutannya menekankan bahwa kolaborasi antara teknologi dan kearifan lokal sangat krusial dalam menciptakan pembelajaran yang relevan dan bermakna. “Kombinasi antara media pembelajaran STEAM dengan kearifan lokal akan membantu guru-guru kita menciptakan pembelajaran yang tidak hanya sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi juga mampu menumbuhkan kecintaan peserta didik terhadap budaya dan identitas lokal,” ujar Dodi.
Baca juga, Khutbah Jumat: Kekerasan Seksual dalam Pandangan Islam
Selain itu, hadir pula Endang Tri Wahyuni M, Ketua Taskforce Hibah Revitalisasi LPTK; Siti Aimah, Kaprodi Pendidikan Profesi Guru; serta Testiana Deni Wijayatiningsih, Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris. Mereka turut mendukung visi ini dan berharap agar dosen PPG serta guru pamong dapat mengembangkan produk-produk inovatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
Workshop ini tidak hanya menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran, tetapi juga bagaimana memanfaatkan kekayaan budaya lokal sebagai fondasi utama dalam proses pendidikan. Dengan cara ini, diharapkan para peserta didik dapat mengenal dan mencintai budaya Indonesia sambil tetap adaptif terhadap perkembangan teknologi global.
Melalui kegiatan ini, para dosen dan guru pamong PPG didorong untuk menghasilkan media pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan teknologi dan budaya lokal, menciptakan metode pengajaran yang kreatif dan relevan. Tujuan utamanya adalah menjembatani kemajuan teknologi dengan kekayaan budaya lokal, sehingga terbentuk generasi pendidik yang berkualitas, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
“Melalui workshop ini, kami berharap dosen PPG dan guru pamong bisa menghasilkan produk inovatif yang mampu menciptakan pembelajaran yang tidak hanya berbasis teknologi, tetapi juga menghargai budaya lokal. Dengan demikian, kita bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara signifikan,” tambah Endang Tri Wahyuni M dalam penutupannya.
Editor : M Taufiq Ulinuha