Khutbah Jumat: Menjadi Pemimpin yang Diridai Allah dan Dicintai Anggotanya
Khutbah Jumat: Menjadi Pemimpin yang Diridai Allah dan Dicintai Anggotanya
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat hadir pada hari ini untuk melaksanakan kewajiban shalat Jumat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Amma ba’du,
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan khutbah kali ini, marilah kita merenungi tentang pentingnya menjadi seorang pemimpin yang diridai oleh Allah SWT dan dicintai oleh anggotanya. Kepemimpinan merupakan amanah yang berat, tetapi jika dilakukan dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab, maka akan mendatangkan rahmat Allah dan membawa kebaikan bagi umat.
Kepemimpinan dalam Islam
Islam memandang kepemimpinan sebagai suatu tanggung jawab besar. Pemimpin bukan hanya dituntut untuk mengatur dan mengelola, tetapi juga memberikan keteladanan yang baik bagi orang yang dipimpinnya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah [2:30]:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
Artinya: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’”
Dari ayat ini, kita memahami bahwa manusia dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi, yang bertugas untuk menjaga dan memakmurkan bumi sesuai dengan perintah-Nya. Oleh karena itu, setiap orang yang diberi tanggung jawab sebagai pemimpin harus melaksanakannya dengan penuh amanah.
Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.”
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya di hadapan Allah SWT. Pemimpin yang baik bukanlah yang hanya mengejar kepentingan pribadi, tetapi yang memprioritaskan kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang dipimpinnya.
Ciri-ciri Pemimpin yang Diridai Allah
Untuk menjadi pemimpin yang diridai Allah SWT, ada beberapa sifat yang harus dimiliki:
- Taqwa kepada Allah SWT: Pemimpin yang baik harus senantiasa bertakwa kepada Allah dalam setiap tindakannya. Taqwa akan membimbingnya untuk berbuat adil dan menghindari kedzaliman. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ma’idah [5:8]:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.”
- Adil dalam memimpin: Pemimpin yang diridai Allah adalah yang senantiasa berlaku adil kepada semua orang yang dipimpinnya. Keadilan adalah salah satu sifat utama yang dicintai oleh Allah SWT, seperti disebutkan dalam ayat di atas.
- Mengutamakan kesejahteraan orang lain: Pemimpin yang baik tidak hanya memikirkan kepentingan pribadinya, tetapi juga kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Ahmad:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
- Rendah hati dan mendengarkan anggotanya: Pemimpin yang baik adalah yang tidak sombong dan mau mendengarkan masukan dari orang lain. Nabi Muhammad SAW adalah contoh pemimpin yang senantiasa bersikap lemah lembut kepada sahabatnya, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surah Ali ‘Imran [3:159]:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.”
Pemimpin yang Dicintai Anggotanya
Saudara-saudara sekalian,
Untuk menjadi pemimpin yang dicintai oleh anggotanya, kita perlu meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW. Beliau adalah pemimpin yang senantiasa memprioritaskan kepentingan umatnya dan tidak pernah mementingkan diri sendiri. Rasulullah SAW selalu menghargai dan memuliakan sahabat-sahabatnya.
Pemimpin yang dicintai anggotanya adalah mereka yang:
- Memberi teladan yang baik: Pemimpin harus menjadi contoh dalam berbuat baik, seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
- Peduli kepada anggotanya: Pemimpin yang dicintai adalah yang memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan orang yang dipimpinnya.
- Berkomunikasi dengan baik: Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan jelas, penuh empati, dan menginspirasi akan mendapatkan cinta dan kepercayaan dari anggotanya.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Marilah kita semua berusaha menjadi pemimpin, baik dalam skala kecil maupun besar, yang diridai oleh Allah SWT dan dicintai oleh orang yang kita pimpin. Kepemimpinan adalah amanah besar yang harus kita jalani dengan tanggung jawab dan keikhlasan. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita semua dalam menjalankan amanah ini.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَعْدِلُوْنَ فِيْ حُكْمِهِمْ، وَيَحْكُمُوْنَ بِالْحَقِّ وَيُحِبُّوْنَ رَعِيَّتَهُمْ. اَللّٰهُمَّ هَبْ لَنَا حِكْمَةً وَرَحْمَةً فِي كُلِّ أَمْرِنَا. اَللّٰهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا رَحْمَتَكَ وَهُدَاكَ، وَاجْعَلْنَا قَائِدِيْنَ فِي الْخَيْرِ وَالْحَقِّ.
Amin ya Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Editor : M Taufiq Ulinuha