Tingkatkan Kualitas Pembimbing Manasik Haji, PWM Jateng Gelar Sertifikasi bersama UIN RMS dan Kemenag
PWMJATENG.COM, Boyolali – Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional digelar oleh Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta dan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 91 peserta yang berasal dari berbagai wilayah, termasuk Bali, Lampung, dan Kalimantan Barat, serta beberapa perwakilan kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU) Muhammadiyah di kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Acara sertifikasi ini berlangsung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Para peserta menerima berbagai materi mulai dari materi dasar, inti, hingga penunjang. Materi dasar meliputi kebijakan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi terkait pelaksanaan haji. Materi inti mencakup pemahaman tentang fiqih haji, baik klasik maupun kontemporer, sementara materi penunjang mencakup keterampilan praktis yang harus dimiliki oleh para pembimbing manasik.
Kerja sama antara LPHU PWM Jawa Tengah dan UIN Raden Mas Said Surakarta dalam bidang sertifikasi bukanlah hal baru. Sebelumnya, kedua pihak telah berhasil melaksanakan sertifikasi bagi calon petugas haji, dan kali ini mereka kembali berkolaborasi untuk meningkatkan profesionalitas pembimbing manasik haji. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta, Kholilurrohman, menyatakan bahwa program ini telah memberikan kontribusi positif dalam mencetak lulusan profesional yang siap membantu Kementerian Agama dalam melayani jamaah haji.
Baca juga, Membongkar Strategi Muhammadiyah dalam Meningkatkan Kualitas Mubaligh
“Kegiatan kerja sama ini telah berjalan dengan baik dan berhasil mencetak pembimbing manasik yang profesional. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berkembang untuk menghadirkan layanan terbaik bagi jamaah haji,” ungkap Kholilurrohman.
Ketua LPHU PWM Jawa Tengah, Muhammad Saidun, menjelaskan bahwa saat ini Muhammadiyah memiliki 35 KBIHU di wilayah Jawa Tengah dan Aisyiyah, dengan setiap KBIHU minimal memiliki satu pembimbing yang sudah tersertifikasi. Sertifikasi ini dianggap sebagai langkah penting untuk memastikan kualitas pelayanan bagi jamaah haji.
Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, memberikan apresiasi tinggi terhadap LPHU PWM Jawa Tengah atas pelaksanaan sertifikasi ini. “Kami berharap kegiatan ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun, demi menghasilkan pembimbing yang kompeten dan profesional dalam mendampingi jamaah haji,” ujar Tafsir.
Dengan sertifikasi ini, diharapkan para pembimbing manasik haji dapat memberikan layanan yang optimal kepada para jamaah haji, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama pelaksanaan ibadah haji.
Kontributor : Devy
Editor : M Taufiq Ulinuha