AUMBerita

Kemeriahan Parade Budaya di Inagurasi Mahasiswa Baru Unimus: Ajang Toleransi dan Kebersamaan!

PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyambut Mahasiswa Baru (Maba) Tahun Akademik 2024/2025 dengan kegiatan meriah bertajuk Festival Inagurasi Satria Muda Unimus (SAMUSDA) pada Sabtu (14/9/2024). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru (MASTA), yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Festival SAMUSDA diawali dengan pawai budaya yang diikuti oleh para mahasiswa baru. Mereka mengenakan berbagai pakaian adat dari sejumlah provinsi di Indonesia sambil membawa patung maskot khas daerah masing-masing. Pawai ini secara langsung dilepas oleh Rektor Unimus, Masrukhi, didampingi oleh para Wakil Rektor dan jajaran pimpinan universitas. Rute pawai dimulai dari gerbang utama kampus Unimus, melalui Jalan Kinijaya Kedungmundu Semarang, dan berakhir di Gedung Serba Guna (GSG) kampus.

Dalam sambutannya, Masrukhi menyampaikan bahwa rangkaian penyambutan mahasiswa baru ini, yang dimulai dari MASTA hingga diakhiri dengan pentas seni dan kirab budaya, bertujuan untuk menumbuhkan sikap toleransi dan menghindari diskriminasi.

Baca juga, Menjadi Insan Kamil di Tengah Masyarakat

“Melalui berbagai kegiatan akademis dan nonakademis dalam program penyambutan ini, kami berharap bisa menghindari munculnya perundungan atau perploncoan. Semua mahasiswa baru harus merasa bahagia, saling mengenal, dan kompak sebagai bagian dari keluarga besar Unimus,” ujar Masrukhi.

Kegiatan SAMUSDA 2024 diikuti oleh lebih dari 4.000 mahasiswa baru yang menampilkan beragam kostum adat dari berbagai daerah di Indonesia. Acara ini sekaligus menjadi cerminan toleransi antar mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari berbagai provinsi dan latar belakang budaya maupun agama yang berbeda. “Mahasiswa baru Unimus datang dari berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Selain itu, mereka juga berasal dari latar belakang agama yang berbeda, seperti Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu,” tambah Masrukhi.

Lebih lanjut, Rektor Unimus menekankan bahwa Unimus, meskipun bercirikan Islam dan Kemuhammadiyahan, selalu terbuka untuk mahasiswa dari berbagai agama. Hal ini sudah menjadi tradisi sejak berdirinya kampus ini. “Semangat toleransi berbasis Pancasila sangat penting untuk menciptakan atmosfer akademik yang sejuk dan nyaman. Dengan demikian, mahasiswa dapat belajar dengan penuh semangat dan mencapai studi tepat waktu,” tutup Masrukhi.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE