PWMJATENG.COM, Karanganyar – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) MAs Desa Giriwondo kembali bergerak mengedukasi masyarakat tentang bahaya stunting dan cara pencegahannya. Edukasi ini ditujukan khususnya kepada ibu hamil dan ibu balita, dalam sebuah pertemuan posyandu yang diadakan di Dusun Giriwondo, Desa Giriwondo, Kecamatan Jumapolo, Jumat (23/5/24). Upaya ini dilakukan mengingat data dari perangkat desa menunjukkan bahwa angka stunting di wilayah tersebut masih cukup tinggi.
Siti Rukoyah, Sekretaris Tim KKN MAs sekaligus pemateri dalam kegiatan edukasi ini, menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya. “Stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari dalam kandungan hingga usia dua tahun,” jelasnya.
Senada dengan Siti, Sri, Bidan Desa Giriwondo, menambahkan bahwa stunting dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan bergizi, infeksi berulang, atau pola asuh yang tidak optimal. “Dampak jangka panjang dari stunting sangat serius, termasuk keterlambatan perkembangan kognitif, penurunan produktivitas saat dewasa, serta peningkatan risiko terkena penyakit kronis,” ungkap Sri.
Baca juga, Sofyan Anif: Rendahnya Tingkat Literasi di Indonesia Menjadi Akar Masalah Pendidikan
Viona, Sekretaris Tim KKN MAs, menjelaskan bahwa edukasi ini merupakan hasil kolaborasi antara tim KKN MAs dengan bidan desa dan kader posyandu setempat. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, terutama bagi ibu hamil dan orang tua yang memiliki anak balita,” tambahnya.
Humas Tim KKN MAs, Daffa Zaki, melaporkan bahwa kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar selama kurang lebih tiga jam. “Suasana sangat interaktif, dengan peserta yang aktif mengajukan berbagai pertanyaan seputar stunting dan pencegahannya,” kata Daffa.
Lebih lanjut, Daffa berharap sosialisasi ini dapat berkontribusi langsung pada penurunan angka stunting di Desa Giriwondo. “Kami juga akan melakukan pendampingan lebih lanjut untuk memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh dalam sosialisasi ini bisa diterapkan dalam rutinitas sehari-hari,” pungkasnya.
Kontributor : Adam Satria
Editor : M Taufiq Ulinuha