PWMJATENG.COM, Karanganyar – Sri Sayekti dari Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Solo, Jawa Tengah, membagikan tips sukses untuk kepala sekolah dalam mentransformasi sekolah menjadi unggul dan berkemajuan. Tips ini disampaikan pada acara rapat kerja sekolah sentral Perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta di Pondok Asri Tawangmangu, Senin-Selasa (29-30/7/2024).
Sayekti, yang juga bagian dari tim pendidikan dan pelatihan bagi calon dan kepala sekolah (Disdukpala) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Non-Formal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah, menekankan pentingnya memiliki tim yang solid. “Kepala sekolah harus memiliki tim yang kuat. Di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, ada Wakasek Kurikulum Imam Priyanto, Kesiswaan SW Winarsi, Ismuba Ahmad Syaifuddin, Sarpras Jaka Prasetya, dan Humas Dwi Jatmiko,” ujar Sayekti, Senin (29/7/2024).
Dalam paparannya, Sayekti menekankan pentingnya perencanaan yang matang. “Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. 80% masa depan dan 20% masa lalu,” katanya. Sayekti, yang pernah menjadi narasumber dalam penyusunan modul PAK dan Pembicara untuk Anti Korupsi Academy 2024, KPK RI, memberikan langkah-langkah untuk menumbuhkan transformasi dan sinergi di perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta.
- Identifikasi, Refleksi, Benahi Rencana, Benahi Implementasi (IRBB): Mulailah dengan melihat rencana kerja tahun lalu, kurikulum, rapor pendidikan, dan data lainnya yang diperlukan (April).
- Raker Pimpinan Sekolah: Menyusun draf program sekolah sesuai bidang masing-masing dan akar masalah yang ditemukan (Mei 2024).
- Raker Pleno Guru Karyawan: Sosialisasi program kerja dan finalisasi, penyusunan kurikulum, serta program kerja (Juni).
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
Sayekti menjelaskan bahwa SD Muhammadiyah 1 Solo, yang berdiri sejak 1935, selalu mengawali program dari ruh kurikulum, al Islam Kemuhammadiyahan, dan kesiswaan. “Program baru mencakup sarpras, pendapatan, serta humas yang membranding sekolah untuk menarik minat orang tua,” tambahnya.
Peta sarana dimulai dari visi misi, al Islam, akademik, bakat minat, dan diferensiasi. “Ada integrasi kurikulum nasional dan Ismuba, pengorganisasian pembelajaran, proyek, pembiasaan, pengembangan diri, dan budaya sekolah,” jelas Sayekti.
Dalam acara yang dihadiri oleh Ketua Majelis Pendidikan Mohammad Ali, Sayekti juga berbagi pengalamannya saat menjadi narasumber di acara School Meals Programmes in ASEAN Cities project; Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP), Bandung, 25 Juli 2024.
Kontributor : Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha