Kolom

Profesional

Profesional

Oleh : Ikhwanushoffa (Manajer Area Lazismu Jawa Tengah)

PWMJATENG.COM – Tentu tidak seorangpun mau dikatakan bekerja tidak profesional. Profesional seakan menjadi penanda seseorang bekerja secara baik atau tidak. Kebalikan dari profesional adalah seorang amatir atau amatiran. Saya menggunakan diksi-diksi yang secara umum dipahami dalam dunia kerja. Tentu ada sekian ciri atau batasan di mana seorang dikatakan profesional atau sebaliknya amatir. Saya hanya akan membahas satu saja yang saat ini saya kira sangat urgen.

Seorang profesional adalah seseorang yang obyektif. Makin obyektif seseorang maka ia akan makin dikatakan profesional. Kita tahu tidak semua sikap seseorang kita cocok, atau sebaliknya tidak semua tidak kita cocok. Maka, perilaku profesional adalah bersedia mengakui mana yang kita cocok dan mana yang tidak kita cocok. Bukan tidak cocok sebagian lalu membenci keseluruhan orangnya.

Baca juga, Kriteria Pemimpin Ideal dan Metode dalam Memimpin

Nyatanya kita sering mengalami fenomena amatir seperti itu dalam dunia kerja kita. Awalnya tidak ada masalah, setelah ketemu satu dua masalah, dunia seperti runtuh. Diajak ngobrol nyrangap, diajak ngopi keki. Kalau sekedar urusan pribadi ya silakan. Tetapi kalau hubungannya dengan amanah bersama tentu yang jadi korban adalah lembaganya. Orang seperti itu masuk pada dunia halusinasi. Ia berharap tidak ada orang yang punya masalah sama dia. Ia juga menyimpulkan, kalau orang salah pasti keseluruhan perilakunya salah. Orang seperti ini sering kali tidak sadar bahwa dia telah melakukan banyak kesalahan, namun terjebak melulu merayakan kesalahan pihak lain.

Perilaku amatir bisa dikikis dengan sikap obyektif dan tahu diri. Mengaca, betapa masing-masing diri masih banyak salah dan khilaf sehingga malu jika melakukan selebrasi kesalahan orang lain. Kemudian fokus membuat prestasi-prestasi yang layak ditiru untuk menyehatkan lembaga tanpa terganggu kekurangan pihak lain. Semoga kita berkenan merenungkan kata-kata bijak ini, “seorang pecundang mengejar prestasi dengan menginjak pihak lain, seorang ksatria meraih prestasi dengan merangkul orang lain”. Wallaahu a’lam.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE