Lelahnya Para Pendengki
Lelahnya Para Pendengki
Oleh : Ikhwanushoffa*
PWMJATENG.COM – Kita kadang tidak tahu emosi negatif yang kita reproduksi sebenarnya amat melelahkan bagi diri kita sendiri. Mengelola emosi bukan berarti ngampet, namun juga berarti mengumbar. Diksi Islam sebenarnya sudah ada solusi yang tepat yakni ikhlas.
Paling tidak ada empat gejala dari para pendengki. Pertama, pendengki amat suka merayakan kesalahan pihak yang ia dengki. Walaupun ia tidak pernah berbicara, tetapi ketika yang ia dengki melakukan sesuatu hal yang ia anggap salah, disengaja ataupun tidak, pendengki akan secara gegap gempita menyuarakannya.
Kedua, pendengki amat sebel bila yang ia dengki dianggap melakukan hal yang prestatif. Boro-boro melakukan selebrasi ungkapan selamat. Paling cuma diam. Atau yang lebih parah, selalu mengungkap sisi-sisi kekurangan dari prestasi pihak yang ia dengki.
Baca juga, Cegah Fraud pada AUM Ekonomi, PWM Jateng Tegaskan Hal Ini!
Ketiga, pendengki biasa mengungkap kekurangan yang ia dengki untuk menutupi atau bahkan membenarkan kekurangan ia sendiri. Para pendengki biasanya tidak sadar, bahkan kalau kondisinya lebih parah dan prestasinya lebih rendah.
Keempat, pendengki menjadi susah diajak maju. Emoh melakukan hal yang bagus bila hal tersebut telah dilakukan oleh yang didengki. Pendengki tidak harus terlahir dari orang yang tidak punya prestasi, yang dianggap punya banyak prestasipun bisa juga kena penyakit ini. Ujudnya jadi jumawa dan susah mengakui prestasi pihak lain, apalagi mencontoh walaupun prestasi itu belum ia miliki.
Begitu melelahkan memegang prinsip sebagai pendengki. Dunianya menjadi sempit. Suka sekali melihat kekurangan dan kesalahan pihak yang ia dengki. Dan susah hatinya bila yang ia dengki diakui capaian-capaiannya. Menghambat sendiri kemungkinan-kemungkinan positif yang dapat ia gapai karena terlanjur mental block. Semoga semua warga Persyarikatan kalis dari penyakit ini, beserta seluruh keluarga dan anak turun kita. Wallaahu a’lam.
*) Manajer Area Lazismu Jawa Tengah.
Editor : M Taufiq Ulinuha