PWMJATENG.COM, Wonosobo – Musyawarah Wilayah ke-XXV Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Tengah tak hanya menyajikan forum diskusi dan keputusan organisasi, tetapi juga menggebrak dengan kehadiran stand bazar yang memukau, menandai langkah nyata gerakan kewirausahaan di kalangan pelajar Muhammadiyah.
Dalam implementasi gerakan kewirausahaan ini, setiap Pengurus Daerah (PD) IPM se-Jawa Tengah diberi kesempatan untuk membuka stand bazar, memamerkan dan menjual produk-produk kreatif hasil dari inovasi dan kreativitas para pelajar Muhammadiyah.
Zidan Aji Prasetiawan, Kabid PKK PD IPM Banjarnegara, mengungkapkan pentingnya stand bazar sebagai wadah bagi bidang PKK di masing-masing PD IPM. Dia menyatakan, “Dengan adanya stand bazar Musywil ini bisa menjadi ajang bagi bidang PKK pada masing-masing PD IPM se-Jawa Tengah untuk menunjukkan produk dan bisa berkreasi sesuka hati.”
Antusiasme peserta terlihat jelas, dengan berbagai produk menarik yang ditampilkan oleh PD IPM. Salah satunya, Zidan menunjukkan produk souvernir kreatif dari PD IPM Banjarnegara, seperti pin, gantungan kunci, dan kaos. Ini menjadi bukti nyata potensi kreatifitas yang dimiliki oleh pelajar Muhammadiyah.
“Kami dari bidang PKK PD IPM Banjarnegara membawa beberapa produk souvernir diantaranya Pin, Gantungan Kunci, dan Kaos,” ujar Zidan.
Baca juga, Moderasi Islam: Memelihara Keseimbangan Lingkungan (1)
Tidak hanya produk souvernir, PD IPM Banyumas juga turut berpartisipasi dengan menyajikan makanan dan minuman dalam bazar mereka. Wardina Nur Annisa dari PD IPM Banyumas menjelaskan, “…kita juga menjual makanan khas Banyumas yaitu Mino atau mini nopia. Produk yang kita jual diantaranya ada kaos, gantungan kunci, aneka Snack ringan dan es teh. Untuk produk yang paling laku itu ada es teh karena cuaca siang yang panas jadi para peserta banyak yg beli es.”
Keberagaman produk yang ditawarkan menambah daya tarik acara Musywil kali ini. Bukan hanya sebagai ajang permusyawaratan organisasi, tetapi juga sebagai panggung kreativitas dan kemandirian IPM dalam berwirausaha.
“Ini adalah langkah positif dalam merangkul potensi kreatif para pelajar Muhammadiyah. Bukan hanya sekadar ajang reorganisasi semata, Musywil kali ini membuktikan bahwa IPM juga aktif dalam memajukan kemandirian dan wirausaha di kalangan pelajar,” tambah Zidan.
Dengan keberhasilan langkah ini, Musywil ke-XXV IPM Jawa Tengah menciptakan suasana yang lebih dinamis dan interaktif, memperlihatkan bahwa IPM bukan hanya organisasi pelajar biasa, melainkan sebuah entitas yang mampu merangkul potensi dan kreativitas anggotanya dalam berbagai bidang. Inilah rahasia sukses Musywil ke-XXV IPM Jawa Tengah yang menciptakan perubahan positif dan menginspirasi generasi pelajar Muhammadiyah di wilayah tersebut.
Editor : M Taufiq Ulinuha