PWMJATENG.COM, Surakarta – SD Muhammadiyah 1 Solo turut berpartisipasi dalam Mangkunegaran Soiree Vol III yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional (HWN). Kolaborasi aksi budaya ini melibatkan Aniwayang Desa Timun dan diselenggarakan di Taman Pracima Mangkunegaran, Sabtu (18/11).
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko, menjelaskan bahwa pada tahap usia sekolah dasar, semua aspek perkembangan anak, termasuk motorik, kognitif, afeksi, dan sosial, mulai dioptimalkan. “Empat hal tersebut akan berkembang baik dengan pendekatan kemerdekaan jiwa anak,” ungkap Jatmiko.
Menurutnya, kemerdekaan belajar bukan berarti membebaskan tanpa aturan, tetapi memberikan ruang eksplorasi seluas-luasnya bagi perkembangan semua aspek anak. Guru-guru dari SD Muhammadiyah 1 Solo turut serta mendampingi sekitar 20 siswa dalam acara ini.
Baca juga, Dedikasi untuk Anak Usia Dini dari Ujung Barat dan Timur Indonesia
Jatmiko menambahkan, “Sekolah mengutus Wakasek bidang AIK Ahmad Syaifudin, Waka Kurikulum Imam Priyanto, Dalang Berkemajuan Ki Agung Sudarwanto, dan Praktisi Pendidikan Ridho. Terima kasih kepada SD Muhammadiyah 1 Solo yang dilibatkan dalam Mangkunegaran Soiree Vol III. Acara ini tidak dipungut biaya apapun.”
Salah satu siswa yang menjadi narator mengungkapkan bahwa Desa Timun merupakan lokasi tempat tinggal tokoh dalam cerita wayang, seperti Cila, Cili, dan Colo. Pada acara ini, aturan berbusana juga ditekankan, di mana penggunaan motif parang atau lereng dan bahan bludru tidak diperkenankan. Larangan membawa senjata, obat-obatan terlarang, dan telepon genggam juga dijelaskan. Setiap anak didampingi oleh satu orang dewasa.
“Kegiatan yang saya sukai di Mangkunegaran adalah menonton wayang Desa Timun, membuat wayang cila, dan menonton wayang lucu. Saya juga senang membuat wayang dan melihat batik di museum serta menikmati taman yang indah sambil makan,” ujar salah satu siswa.
Setelah mengikuti Mangkunegaran Soiree Vol III, siswa menyatakan kesukaannya terhadap menu makanan meskipun merasa agak aneh bentuk penyajiannya. Harapannya adalah agar kegiatan semacam ini dapat dilakukan secara berkala sehingga anak-anak dapat belajar langsung di lokasi dan mendapatkan pengalaman yang berbeda.
Kontributor: Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha