PWMJATENG.COM, Boyolali – Setelah tertunda akibat Pandemi Covid-19, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Tengah akhirnya dapat menggelar Musyawarah WIlayah (Musywil) Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah Periode Muktamar ke-14, Jumat-Ahad (25-27/8/23). Dengan mengusung tema “Nyala Daya Perempuan Memajukan Peradaban”, Musywil NA Jawa Tengah kali ini diselenggarakan di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali.
Pembukaan Musywil NA Jawa Tengah turut dihadiri para tamu undangan, di antaranya: Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah M Abdul Fattah Santoso dan Zakiyuddin Baidhawy, Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta sekaligus Bendahara PWM Jawa Tengah Sofyan Anif, Ketua Umum PWNA Jawa Tengah Siti Zuhriyatun Nurrahmah beserta jajaran, Pimpinan Ortom tingkat Wilayah, Bupati Boyolali beserta Forkopimda, serta para peserta Musywil Nasyiatul Aisyiyah yang berasal dari 35 PDNA se-Jawa Tengah.
Ketua Umum PWNA Jawa Tengah Siti Zuhriyatun Nurrahmah menyampaikan dalam sambutannya, dari 1.198 peserta hadir 844 kader NA yang berasal dari struktur PWNA, PDNA, RCNA, dan PRNA se-Jawa Tengah.
“Mohon doa restu dari para hadirin semuanya semoga Musywil NA dapat berjalan dengan lancar, menghasilkan keputusan yang memberikan kemaslahatan, serta baik penyelenggara maupun peserta bahagia,” ucap Zuhri.
Zuhri menyampaikan bahwa setelah periode yang panjang, NA perlu melakukan evaluasi eksistensi gerakan di level pimpinan. Bagaimana secara internal dapat melakukan upaya peningkatan kompetensi kader.
“Saat ini kita perlu membaca peta jalan Nasyiatul Aisyiyah secara nasional dan sudah ditetapkan dalam tanfidz sampai tahun 2034. Saat ini, di Muktamar ke-14, peta jalan NA adalah menggiatkan gerakan dakwah dan advokasi yang responsif terhadap keadilan sosial melalui kristalisasi nilai profetik, serta pembentukan karakter kader berwawasan global menuju gerakan internasionalisasi NA,” imbuhnya.
Jelang satu abad kader NA harus siap dengan eksistensi kepemimpinan perempuan, demikian ungkap Zuhri. Ia juga berharap para kader NA tidak hanya menjadi penonton, melainkan sebagai pelaku.
Dalam kesempatan tersebut, Zuhri juga memperkenalkan konsep Rahajeng yang diusung oleh PWNA Jawa Tengah. Rahajeng sendiri merupakan akronim dari: Ramah, Harmonis, Jejaring, & Ngayomi.
Selanjutnya, Bendahara PWM Jawa Tengah Sofyan Anif yang hadir pada pembukaan Musywil menyampaikan Amanat Persyarikatan di hadapan para kader Nasyiah.
Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan kebanggaannya terhadap pidato iftitah Ketua Umum PWNA Jawa Tengah.
Baca juga, Bakal Dilaunching pada Musywil, Apa Itu Gerakan Nasyiah Jateng Rahajeng? Berisi Puluhan Makna dan Harapan
“Saya termasuk yang bangga dan senang mendengarkan pidato iftitah Ketua Umum PWNA Jawa Tengah. Sangat luar biasa. Analisis akademiknya cukup tajam sekali. Dan itu sebagai bukti bahwa NA, bagian dari kader Muhammadiyah, bisa menjalankan fungsinya secara baik. Bahkan 100% mendukung apa yang menjadi tujuan kita semua, yakni membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” ucap Sofyan.
Berdasarkan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48, kata Sofyan, terdapat salah satu hasil yang terkait dengan Risalah Islam Berkemajuan. Yang sebetulnya Islam Berkemajuan itu sudah sejak awal Muhammadiyah berdiri telah banyak berbuat, tidak hanya sekadar sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, namun juga sebagai gerakan tajdid.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya bangga dengan Nasyiatul Aisyiyah, yang mana sejak awal ditekankan bahwa Musywil kali ini adalah Musywil yang bahagia. Karena dengan kebahagiaan itu, akan mencetuskan berbagai keputusan dan ide yang mengedepankan kesepakatan.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah yang hingga detik ini sering membantu kami, khususnya dalam penanganan keluarga,” ucap Yasin.
Pada kesempatan tersebut, Taj Yasin juga menyampaikan bahwa dirinya berharap Nasyiatul Aisyiyah turut serta pada kegiatan-kegiatan berkenaan dengan stunting yang diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Tengah.
Editor : M Taufiq Ulinuha