Susun Panduan Pengasuan Pesantren, LPP PP Muhammadiyah Gelar Workshop
PWMJATENG.COM, Tasikmalaya – Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Workshop Penyusunan Panduan Kepengasuhan Pesantren dan Penyusunan Instrumen Akreditasi Pesantren, Jum’at-Sabtu (16-18/6/2023).
Kegiatan Workshop yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) tersebut diikuti oleh LPP PWM se-Indonesia
Pembukaan Workshop sendiri dihadiri Ketua LPP PP Muhammadiyah Dr. KH. Maskuri, M.Ed., Ketua PWM Jawa Barat Prof. Dr. KH. Ahmad Dahlan, Rektor UMTAS Neni Nuraeni, M.Kep., Ns. Kep. Mat., serta delegasi LPP PWM se-Indonesia.
Ketua LPP PP Muhammadiyah, Dr. H. Maskuri, M.Ed. dalam sambutannya menyampaikan ragam kegiatan LPP PP Muhammadiyah Periode 2015-2022. Ia juga berterima kasih kepada UMTAS yang telah memfasilitasi kegiatan Workshop.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan UMTAS untuk menjadi tempat workshop. Sejak 2015 (LPP PP Muhammadiyah) telah mengadakan workshop dengan pembiayaan mandiri berupa bantuan PTMA sebagai penyelenggara,” ucap Kiai Maskuri.
Ia juga menambahkan bahwa pada Rakornas LPP PP Muhammadiyah di Malang yang diselenggarakan sebelum Muktamar ke-48, diketahui terdahap 440 Pesantren Muhammadiyah.
“Pesantren Muhammadiyah pada Rakornas sebelum Muktamar di UM Malang berjumlah 440 pesantren dengan berbagai bentuk,” ungkap Ketua LPP PP Muhammadiyah itu.
Baca juga, Pesantren Mahasiswa Kader Persyarikatan KH. Mas Mansur UMS Gelar Wisuda Mahasantri
Pada sambutan selanjutnya, Rektor UMTAS Neni Nuraeni, M.Kep., Ns. Kep. Mat. menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan dijadikan tempat workshop. Ia berkomitmen bahwa UMTAS akan senantiasa mendukung seluruh kegiatan PP Muhammadiyah dan terlibat di dalamnya, termasuk dalam hal memfasilitasi kegiatan.
Ketua PWM Jawa Barat Prof. Dr. KH. Ahmad Dahlan juga menyampaikan perlunya penguatan peran Pesantren Muhammadiyah.
“Pesantren Muhammadiyah perlu meningkatkan peran untuk lebih mewujudkan kaderisasi di Persyarikatan. Dan kami sangat mendukung acara ini, khususnya di Jawa Barat,” ungkap Mantan Ketua PDM Cirebon itu.
Salah satu peserta workshop, Kiai Fadholi, yang juga Ketua LPP PWM Jawa Tengah menyampaikan bahwa Panduan Kepengasuhan ini adalah pola pendidikan yang hanya dimiliki pesantren.
“Sistem dan pola kepengasuhan pesantren inilah yang membedakan dengan sekolah berasrama dan menjadi akar nilai pesantren,” ucap Kiai Fadholi di sela-sela diskusi workshop.
Ia menambahkan bahwa harus ada value yang dimunculkan dalam pembuatan Panduan Kepengasuhan Pesantren Muhammadiyah.
Kontributor : Tarqum Aziz
Editor : M Taufiq Ulinuha