EditorialLP-UMKM

Strap Masker dan Strap Glasses

Oleh : Khafid Sirotudin*

PWMJATENG.COM –  Hari ini, Ahad Pahing 16 April 2023 ada acara Pengukuhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah periode 2022-2027 di Edutorium UMS. Tidak kurang 4.000-an warga persyarikatan hadir dari berbagai perwakilan PDM/PDA Kabupaten/Kota dan PCM/PCA Kecamatan se Jawa Tengah. Selain Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah/Aisyiyah, juga hadir Gubernur Jawa Tengah beserta tamu undangan lain.

Lazimnya perhelatan yang melibatkan ribuan orang serta menyuguhkan beberapa sessi acara, tidak terlepas dari peran kelompok kecil yang trampil meski memosisikan diri “ing madyo mangun karso”, berada di ruang “dapur kreasi” yang tidak nampak di panggung. Salah satunya adalah Tim Kreatif SMK Muhammadiyah 1 (Mutu) Kota Semarang, pembuat Profil PWM Jateng yang ditampilkan secara apik pada layar lebar LED. Tim ini dikoordinasi Majlis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM Jateng, diketuai saudara Rustam dan sekretaris Lukman Hakim, Kepala Sekolah SMK Mutu Semarang.

Kemarin, saya menyaksikan langsung di lantai 4 Ruang Animasi dan Digital SMK Mutu Semarang. Setelah mengisi pengajian buka puasa bersama (bukber) SMK dan SMP Muhammadiyah 1 (Mutu) Semarang. Saya melihat ada 4 kreator yang terlibat, 3 laki-laki, 1 perempuan. Mereka lembur selama 2 hari 2 malam untuk memenuhi permintaan PWM Jateng yang mendadak. Waktu yang pendek untuk membuat sebuah tayangan digital yang menarik.

Jika saja penayangan Profil PWM didukung sound-system yang mumpuni—seperti Live Concert Deep Purple–beberapa waktu lalu di Edutorium UMS, pasti “sound-quality” yang terdengar audience akan lebih sempurna. Kualitas suara yang didengar khalayak pada saat sambutan seremonial maupun dua sessi pengajian akan terdengar lebih lembut dan lebih jelas.

Sebab berdasar pengalaman “mixer-man” dan pemusik, pemakaian peralatan dan perlengkapan soundsystem untuk in-door (dalam ruangan) lebih rumit daripada out-door (luar ruangan/lapangan). Apalagi jika kita menemui orang yang bicaranya keras namun suaranya “cempreng”. Pasti akan membuat telinga kita semakin tidak nyaman mendengarkan.

Stand Strap Masker

Pada kegiatan di Edutorium kali ini, saya melihat 4 stan UMKM hadir. Di antaranya penjual Kitab dan Buku, serta penjual pin dan bros logo Muhammadiyah/Ortom. Sementara di samping kiri depan pintu masuk hall ada 1 stan yang menjajakan aneka strap masker (konektor masker) dan strap glasses (konektor kacamata).

Penjualnya bernama Alifah Moedmainah, Ketua Bidang UMKM Perempuan dan Pembinaan Industri Rumah Tangga (PIRT) pada Lembaga Pengembang UMKM PWM Jateng 2022-2027. Bu Mut –panggilan akrab– salah satu pelaku UMKM Perempuan di bidang asesoris pakaian. Sesuai kodratnya, perempuan lebih memerlukan penampilan yang serasi ketimbang laki-laki. Sebuah peluang saat pandemi Covid-19 dua tahun lalu, dimanfaatkan secara kreatif oleh beliau.

“Saat pandemi, kami pernah membuat dan menjual 1000 konektor masker dalam sebulan”, tuturnya. Tetapi seiring meredanya pandemi dan memasuki new-normal semakin berkurang. Apalagi makin banyak orang yang memproduksi konektor masker. Setidaknya kita bisa melihat dari berbagai penawaran barang itu di market-place.

“Sekarang saya banyak membuat konektor untuk kacamata (strap glasses) yang saya modif dengan tambahan manik-manik biar menarik. Alhamdulillah banyak emak- emak yang berminat”, jelas bu Mut lebih lanjut. Saya memberi apresiasi sekaligus motivasi : “tiba saat, tiba akal bu. Asal ubet lan ulet, kita mesti bisa ngliwet”.

Bu Moedmainah dan ribuan aktivis UMKM Perempuan Muhammadiyah (Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah) di Jateng, kami yakini memiliki berbagai usaha rumahan (industri rumah tangga) dengan berbagai jenis produk pangan, sandang dan ekonomi kreatif lainnya. Asal “ditemeni” (fokus, konsisten), dibekali ketrampilan mumpuni, dibina jiwa kewirausahaannya, dibukakan akses pemasaran serta dilatih kemandiriannya, insya Allah akan memberikan manfaat dan keuntungan yang cukup besar di kalangan UMKM Perempuan sebagai penopang pendapatan rumah tangga.

Bingkisan Lebaran

Acara pengajian selesai lebih cepat 45 menit dari waktu yang semula dijadwalkan, 17.30 WIB. Diumumkan bahwa setiap hadirin akan mendapat paket makanan untuk berbuka puasa dan merkandis sebuah sarung. Setelah acara ditutup dengan membaca hamdalah, hadirin mengantri dengan tertib pada 2 sisi pintu keluar. Setiap orang diberi sebuah goodybag. Ada yang berwarna biru, hitam dan bermotif batik.

Kamipun kebagian dua buah goodybag karena datang berpasangan. Saya buka isinya berupa : 1 buah sarung merk Atlas, 1 box nasi rames berlabel UMS, 1 box snack dan semangkuk plastik bakso yang dipacking rapi.

Satu box snack berlabel Katering Nur Solo berisi sebotol air mineral 330-ml, 1 pack berisi 3 butir kurma, 1 buah roti manis dan 1 buah resoles yang gurih. Sebuah “punjungan qodaran” dari pelaku UMKM Pangan unit makanan olahan berbasis industri rumah tangga.

Setidaknya sebuah goodyback yang diberikan UMS hari ini menunjukkan keberpihakan Muhammadiyah dalam mensinergikan para pelaku ekonomi. Sarung dan sebotol air mineral kemasan diproduksi oleh industri skala besar. Sedangkan nasi box, snack box dan semangkok bakso dihasilkan oleh pelaku UMKM.
Sebuah visi, misi dan aksi nyata Muhammadiyah dalam memajukan ekonomi umat, persyarikatan, kerakyatan dan kebangsaan.
Wallahua’lam

* Ketua LP-UMKM PWM Jateng 2022-2027.

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE