Hadir di Sukoharjo, Ketua PWM Jateng Resmikan Gedung PCPM Sukoharjo
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sukoharjo mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. berupa pinjaman bangunan untuk dipergunakan sebagai pusat dakwah dan sekretariat. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada-Nya, PCPM Sukoharjo menggelar tabligh akbar Peresmian Kantor dan Pembukaan Musycab PCPM Sukoharjo, Sabtu (31/12).
Dalam kesempatan ini hadir secara langsung Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir, Bupati Kabupaten Sukoharjo Etik Suryani, Kepala Pengadilan Negeri Kabupaten Sukoharjo M. Ikhsan Fathoni, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo Wiwaha Aji Santoso, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sukoharjo Muhammad Tri Wibowo, Forkopimcam Sukoharjo, Plt. PCPM Sukoharjo Arif Churniawan M, pimpinan organisasi otonom, serta para tamu undangan lainnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemuda Muhammadiyah sebagai bagian dari pembawa perubahan dengan semangat yang tinggi harus mengaktualisasikan diri.
“Saya berpesan kepada Pemuda Muhammadiyah Sukoharjo untuk turut serta bersatu membangun Sukoharjo serta membantu mensosialisasikan program-program Pemkab Sukoharjo,” ungkap Etik.
Ia juga berharap agar kantor PDPM Sukoharjo dapat bermanfaat bagi dakwah Pemuda Muhammadiyah, persyarikatan, dan masyarakat umum.
“Semoga kantor ini bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan dakwah mudah-mudahan barokah,” imbuhnya.
Baca juga, Separuh Jumlah Peserta Muktamar Akan Ikuti Musywil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jateng Maret Esok
Perlu diketahui bahwa gedung yang digunakan PCPM Sukoharjo sebagai pusat dakwah dan kantor sekretariat merupakan rumah yang dipinjamkan Ketua PDPM Sukoharjo Muhammad Tri Wibowo atau yang akrab disapa Haji Mamad untuk kepentingan persyarikatan.
Selanjutnya, acara memasuki sesi inti yakni tabligh akbar yang dinarasumberi Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir.
Dalam penyampaiannya Tafsir berpesan kepada jamaah agar mempersiapkan diri karena ke depan Muhammadiyah dan NU akan mendapati beberapa perbedaan. Salah satunya perihal penetapan awal bulan hijriah.
“Ke depan Muhammadiyah dan NU akan banyak mendapati perbedaan-perbedaan, salah satunya dalam penentuan awal bulan hijriah. Karena pada dasarnya Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki wujudul hilal, sedangkan NU dan MABIMS menggunakan imkanu rukyat,” ungkap Tafsir.
MABIMS sendiri menurut pemaparan Tafsir adalah forum non-formal para Menteri Agama Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Singapura.
“Sehingga perbedaan-perbedaan yang nantinya akan kita hadapi harus kita sikapi dengan bijak,” imbunya.
Selain itu, Tafsir juga menjelaskan ihwal hukum perayaan tahun baru dan bagaimana cara warga persyarikatan untuk menyikapinya.
Seusai tabligh akbar, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan pita tanda peresmian kantor PCPM Sukoharjo dan penandatanganan prasasti oleh Ketua PWM Jawa Tengah. Tafsir juga meninjau ruangan-ruangan yang ada di dalam gedung PCPM Sukoharjo.