Kirim Srikandi-Srikandi Tangguh ke Pakistan, Ketum PP ‘Aisyiyah Beri Arahan di Malam Keberangkatan Tim EMT
PWMJATENG.COM, Jakarta – Banjir yang terjadi di Negara Pakistan sejak akhir Agustus lalu memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan lingkungan. Dilansir dari Reuters, hingga hari ini terdapat 809.000 ha area tergenang banjir, 372.823 bangunan hancur, 33 juta orang terdampak, 7,9 jt orang mengungsi, 3.641 orang luka dan 1.700 orang dunia.
Merespons hal tersebut, Indonesia akan mengirimkan Tenaga Medis dan Paramedis untuk membantu penanganan darurat bencana di Pakistan, yang terdiri dari personil Kemenkes, TNI, Polri dan Muhammadiyah.
Muhammadiyah sendiri melalui Emergency Medical Team International yang berada di bawah naungan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah mengirimkan 5 personilnya untuk bergabung bersama 23 personil lainnya dari unsur Kemenkes, TNI dan Polri.
Yang cukup menarik dari Tim Medis yang dikirimkan oleh Muhammadiyah kali ini ialah seluruh anggotanya adalah para perempuan tangguh.
Hal ini mendapatkan perhatian dan apresiasi secara langsung dari Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Dr. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si. yang secara langsung memberikan pengarahan kepada anggota tim yang akan dikirim oleh Muhammadiyah ke Pakistan.
Baca juga, Kajian Sekaten Solo PWPM Jateng : Strategi Membangun Peradaban Kebudayaan Islam
Hadir secara langsung melalui Zoom Meeting pada pengarahan ini, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Dr. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., NPC EMT Muhammadiyah International Abdoel Malik Rizal, M.M., Koordinator Tim dr. Eva Delsi, Sp.Em., Anggota Tim dr. Aslinar, Sp.A., M.Biomed., Siti Suryani, AMK., Ns. Titiek Ambarasari, S.Kep., Purwani, S.Kep., serta supporting officer Nur Asiah.
Dalam penyampaiannya Noordjannah menuturkan bahwa Muhammadiyah memiliki pandangan yang sangat maju dalam konteks perempuan, bagaimana pandangan tentang perempuan dan bagaimana memberikan kesempatan untuk perempuan sebagaimana yang diberikan kepada laki-laki.
“Tentu dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini nampaknya kita sangat maju dan jika hal tesebut tidak didasari keyakinan rasanya tentu tidak mudah, khususnya bagi orang terdekat dan keluarga. Namun karena ini misi kemanusiaan yang mulia, yang tentu dilandasi oleh nilai-nilai yang kita yakini bersama bahwa misi kemanusiaan itu begitu mulia,” ucap Noordjannah.
Ia juga menyampaikan bahwa misi kemanusiaan yang akan diemban keempat srikandi ini merupakan jihad.
“Tim ini pastinya terlatih, memiliki kapasitas, pengalaman dan keyakinan yang kuat. Dan keyakinan ini yang menjadikan masing-masing anggota tim menjadi kuat untuk membawa nama harum Indonesia dalam misi kemanusiaan di Pakistan,” imbuhnya.
Di tengah-tengah pemaparannya Ketua Umum PP ‘Aisyiyah juga teringat kepada beberapa anggota tim yang dulu pada saat Respon Kemanusiaan di Bangladesh juga menjadi relawan bersama putranya, dr. Nuha Aulia Rahman.
Baca juga, Sambangi PWM Jateng Panitia Diskusikan Penyambutan Panitia dan Penggembira, Berikut Arahan KH. Tafsir
“Kita (warga Indonesia) dikenal sebagai bangsa yang terbuka, silaturahimnya bagus. Apalagi Muhammadiyah, misi-misi kemanusiaannya sudah sangat bisa dipercaya. Meskipun kita tidak ada niatan untuk riya’ dan tetap tawadhu, tetapi masyarakat dapat melihat kita dari kerja-kerja kemanusiaan yang kita lakukan, dari seberapa dekat kita di hati mereka,” tegas Noordjannah.
Kemudian Noordjannah juga mengatakan bahwa pengalaman berharga ini akan menjadi “kekayaan”, tidak hanya bagi anggota tim yang ditugaskan melainkan juga menjadi “kekayaan” yang tak ternilai jika pengalaman tesebut disyiarkan secara luas.
“Saya mengharap betul pengalaman-pengalaman dari teman-teman yang ada dalam situasi-situasi penting, kritis dan juga memerlukan tangan-tangan yang halus, jiwa yang teduh, penting untuk disyiarkan bahwa betapa kehidupan kita menjadi sebuah kehidupan yang sangat bermakna,” ungkap Noordjannah.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah juga menyampaikan bahwa kerja-kerja kemanusiaan akan memperkuat jiwa irfani.
“Jiwa irfani ini bisa ditumbuhkan melalui rasa empati, kemudian tidak semata-mata teks dalam memahami apa yang sedang terjadi dan dalam memahami nilai-nilai ajaran kita,” pungkasnya.
Di akhir Noordjannah menyampaikan bahwa tugas ini bukan merupakan tugas yang sederhana, ia juga mendoakan agar tim senantiasa dapat menjalankan tugas yang mulia dengan jiwa yang kuat.
“Kita memohon bimbingan dari Allah. Mudah-mudahan diringankan, dimudahkan, dan mendapat perlindungan Allah. Dan nanti saudara-saudara kita di sana merasakan kebermanfaatan. Semoga keluarga senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah Swt,” pungkasnya.
Abdoel Malik Rizal di awal acara juga menyampaikan kepada Ketua Umum PP ‘Aisyiyah bahwa diperkirakan pada Bulan November terdapat 7.500 perempuan Pakistan yang memasuki Hari Perkiraan Lahir (HPL). Sehingga hal tersebut juga menjadi salah satu perhatian bagi Tim dari Indonesia, khususnya delegasi Muhammadiyah.
“Indonesia sebelumnya telah mengirimkan Tim Advance, yang di dalamnya terdapat Prof. Muhajir Effendy selaku Menko PMK Republik Indonesia. Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Islamabad juga telah mengirimkan bantuan kepada warga terdampak,” ucap Malik.
Rencananya Tim akan ditugaskan selama 28 hari, terhitung sejak tanggal 6 Oktober hingga 2 November 2022.
Kontributor : M Taufiq Ulinuha