SD Muhammadiyah 1 Solo Gelorakan Profil Pelajar Pancasila
PWMJATENG.COM, SOLO – Sekolah Dasar Penggerak (SDP) Muhammadiyah 1 Solo gelorakan profil pelajar pancasila; bernalar kritis; kreatif; mandiri; beriman; bertakwa kepada Tuhan YME; berakhlak mulia; bergotong royong; dan berkebinekaan global, melalui Channel Youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI.
Kepala Sekolah Sri Sayekti melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan tantangan dunia pendidikan di masa depan adalah terbentuknya ekosistem pendidikan; menjadikan sekolah sebagai kegiatan menyenangkan dan menggembirakan, pimpinan memberikan pelayanan, manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten, keselarasan pendidikan di rumah dan keluarga.
“Sebanyak 6 profil, fokus pendidikan karakter yang disebut sebagai profil pelajar pancasila,”tuturnya.
Program Sekolah Penggerak, dibagi menjadi 5 aspek, yaitu pembelajaran; manajemen sekolah; optimalisasi teknologi digital; evaluasi diri dan perencanaan berbasis data; serta kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah melalui pendampingan konsultatif dan asimetrif.
*
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah nomor: 6555/c/hk.00/2021 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Program Sekolah Penggerak ditetapkan menjadi salah satu sekolah penggerak di Kota Surakarta.
“Program Sekolah Penggerak muaranya menghasilkan Profil Pelajar Pancasila. Berfokus pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik, yang mendorong kualitas hasil pembelajaran,”bebernya.
Misalnya, seorang guru mampu menunjukkan bagaimana seharusnya sampah dibuang di tempat sampah atau dimanfaatkan menjadi barang yang lebih bermanfaat. Petik praktik baik ini harus dilakukan secara konsisten, berulang-ulang, hingga akhirnya jadi habituasi bisa ditularkan ke khalayak ramai.
Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum, fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan, pelatihan guru bersifat praktik.
Proses pembelajaran berorientasi kepada siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi, menggunakan pendekatan bermain adalah belajar, bermakna dan sesuai konteks, pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa.
Berkaitan dengan kurikulum dan penilaian ke depan perkembangan fleksibel, kurikulum berdasarkan kompetensi, fokus kepada soft skiil dan pengembangan karakter sedangkan penilaian bersifat formatif mendukung.
“Program Sekolah penggerak mendorong sekolah-sekolah melakukan transformasi diri meningkatkan mutu pembelajaran di tingkat internal, kemudian mengimbaskan ke sekolah lain untuk melakukan peningkatan mutu serupa,” tandasnya.
Humas, Jatmiko.