Unimus Gelar FGD dan Panduan Operasional Baku Merdeka Belajar Kampus Merdeka Bersama Beberapa Mitra dan LLDIKTI
PWMJATENG.COM, SEMARANG – Jumat (3/9) Universitas Muhammadiyah Semarang menyelenggarakan kegiatan FGD dan Panduan Operasional Baku Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang berisi delapan kegiatan yang meliputi Magang, Proyek Independenden, Kewirausahaan, Proyek Kemanusiaan, KKN Tematik dan sebagainya. Kegiatan berlangsung hybrid di Aula Fakultas Kedokteran lantai 7 Universitas Muhammadiyah Semarang dan online melalui zoom meeting. Dihadiri oleh berbagai mitra yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, Badan Meteorologi dan Geofisika, Gerakan Indonesia Kompeten, BP TIK Informasi Jateng dan lalin lain. Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Budi Santosa, M.Si., Med.
Dalam sambutannya Dr. Budi Santosa M.Si., Med. menyampaikan bahwa seluruh program studi non Kesehatan yang ada di Universitas Muhammadiyah Semarang sudah mempersiapkan kurikulum baru yang mengacu pada delapan intensi Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Beberapa program studi seperti Informatika, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris, Akutansi, Manajemen, Pendidikan Kimia, Pendidikan Matematika, Statistik, dan Teknologi Pangan sudah mempersiapkan kurikulum yang mengacu pada MBKM tersebut. Mulai dari Magang, Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa, Kewirausahaan, dll. Itu sudah kita bentuk komunitas-komunitas. Selain itu kita juga menyiapkan sistem informasi untuk kegiatan tersebut” Jelas Budi.
“Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para mitra yang hari ini hadir untuk mengikuti FGD Sosialisasi POB yang telah disusun oleh tim. Jadi diharapkan hari ini POB yang telah disusun mendapatkan masukan-masukan sehingga dapat tercapai standar POB yang telah kita sepakati bersama dan bisa kita laksanakan. ” Lanjut Budi.
Dalam kesempatan tersebut pula, Dr. Eny Winaryati, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimus mengungkapkan bahwa kegiatan ini perlu sebagai pennyusunan buku panduan yang akan digunakan sebagai rujukan dosen dan mahasiswa yang melakukan kegiatan tersebut.
“Karena delapan kegiatan ini harus di resersikan di lapangan maka diperlukan suatu buku panduan baku yang akan menjadi rujukan seluruh program studi baik dosen maupun mahasiswa” Ucap Eny.
Karena melibatkan mitra yang terkait yang bergerak di bidang masing-masing. Maka dari setiap panduan terlibat oleh beberapa tim yang berisi Karakteristik, Tujuan, Manfaat, Stategi, Implementasi Kegiatan dan Jumlah SKS.
“Ketika mahasiswa ke lapangan harus dikonversikan dengan kegiatan yang terkait di lapangan, selain konversi ke mata kuliah yang tidak kalah penting adalah penilaian bagaimana penilaian mahasiwa dilapangan bisa dinyatakan lulus sesuai kompetensi yang dimiliki. Karena kegiatan yang dilakukan melibatkan masyakarat maka harus membutuhkan diskusi dengan mitra apakah layak dinyatakan lulus apa belum termasuk penilaian soft skill. Jadi yang menilai tidak hanya mitra dan dosen. Bisa juga teman sejawat dan bisa pula diri sendiri” Jelas Eny.
Maka agar kegiatan bisa terlaksana dengan baik maka diperlukan buku panduan operasional baku yang pada acara yang berlangsung tersebut buku panduan dilakukan FGD bersama dengan mitra sehingga dapat disosialisasikan dengan sivitas akamedika di Universitas Muhammadiyah Semarang sehingga dari pihak sivitas diharapkan dapat memahami apa yang harus dilakukan.
Sesi ketiga dari rangkaian kegiatan panduan operasional baku yang awal adalah sharing dengan narasumber dari universitas yang sudah melaksanakan, yang kedua bersama tim internal kemudian FGD dengan mitra supaya mitra dapat menjelaskan dengan baik kepada instansi masing-masing terkait MBKM yang ada di Unimus.
Setelah pemaparan dari LLDIKTI VI dan dilanjutkan dengan diskusi supaya intens terbagi menjadi 8 ruang, per ruang ada 4 mitra dengan 4 orang tim penyusun POB kemudian nantinya akan dihasilkan panduan operasioanl yang dapat di operasikan tidak hanya internal namun juga eksternal.
Ketua Tim Pelaksana, Andari Puji Astuti menjelaskan nantinya tindak lanjut dari acara tersebut akan menuju kepada surat keputusan rektor dan akan dilakukan sosialisasi dengan pihak terkait.
“Buku panduan setelah kegiatan ini akan di SK kan rektor kemudian setelah draft jadi diadakan sosialisasi dengan mahasiswa dan program studi yang ada di unimus. Kalau dengan mitra akan ditindak lanjuti dengan adanya MOU per bentuk kegiatan.” Jelas Andari. (Ica)