Pakar Ekonomi Muhammadiyah Tolak Impor Beras
PWMJATENG.COM, SEMARANG – Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Hardiwinato menganggap keputusan impor beras kurang tepat dan patut untuk ditolak. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statis (BPS) stok beras hingga saat ini masih aman, artinya tidak ditemukan alasan untuk membuka kran impor beras, terlebih sebentar lagi akan memasuki musim puncak panen raya.
“Jika memang tujuannya supaya harga beras murah, impor bisa jadi solusi sehingga masyarakat buruh diluar sektor pertanian terbantu. Tapi keputusan tersebut justru tidak melindungi petani lokal, dikarenakan harga gabah anjlok dimasa panen, jadi momentum impor beras ini kurang tepat” ujar Hardiwinato di Semarang, Rabu (10/3/21)
BPS juga telah merilis data potensi produksi beras pada bulan Januari hingga April 2021 itu kurang lebih sekitar 14 juta ton atau naik 26 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020. Tidak hanya itu, panen raya juga memiliki potensi surplus pada Januari hingga April sekitar 4,8 juta ton beras.
Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sekitar 21,46 ribu ton atau 0,07 persen dibandingkan 2019 sebesar 31,31 juta ton. Adapun potensi produksi periode Januari–April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.
“Yang harus lebih kita khawatirkan adalah jika nantinya muncul pemburu rente ekonomi dengan adanya impor beras ini” ungkap Hardiwinato terkait kehawatiran terhadap adanya impor beras.
Pemburu rente ini bisa mengeruk keuntungan dari peraturan dan kebijakan yang telah dibuat, sangat mudah bagi pemburu rente untuk mencari celah. Sang pemburu rente ini bisa pejabat langsung yang memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan atau bisa juga pengusaha yang memiliki koneksi politik ke penguasa. Mereka memiliki pengaruh besar dan juga dana besar sehingga sulit digoyahkan. Jika ada yang mencoba menyerang, mereka akan menyerang balik dengan serangan yang lebih mematikan
*Ditulis oleh Jurnalis Magang – Putri Milasari