Makna Iqra’, sebuah Refleksi Nuzulul Qur’an
PWMJATENG.COM, Magelang – Peristiwa Nuzulul Qur’an (waktu turunnya Al-Qur’an) tahun ini diperingati dalam kondisi darurat akibat wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Langkah – langkah pencegahan sudah dilakukan, pemerintah telah menyusun protokol kesehatan mulai dari jaga jarak fisik, tidak membuat kerumunan, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan serta memakai masker. Perjalanan kehidupan sejak Al- Qur’an diturunkan di bumi sampai dengan saat ini sudah diwarnai dengan berbagai peristiwa yang beragam dengan segala dinamikanya. Surat Al-‘Alaq adalah yang pertama kali diturunkan, pada ayat pertama surat tersebut dicantumkan kata iqra’ yang artinya bacalah.
Perintah membaca memiliki arti dan menghimpun banyak makna antara lain meneliti, mengkaji, mendalami dan juga mengetahui ciri sesuatu. Pilihan sikap dan kebijakan dalam menghadapi setiap persoalan hidup sudah seharusnya ditentukan melalui berbagai proses sebagaimana makna yang terkandung dalam perintah membaca tersebut. Oleh karenanya, yang dibaca tidak hanya yang tertulis semata akan tetapi juga yang tidak tertulis.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah Jumari pada Ahad 10/ 06. Oleh karenanya membaca fenomena munculnya wabah virus yang telah masuk kategori pandemi (penyebarannya yang luas) ini juga perlu dilakukan dengan semangat iqra’. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan agar semua bisa selamat dan segera mampu melewati masa darurat ini.
Al Qur’an sejak awal mengajarkan tentang keseimbangan dan perpaduan antara aspek ikhtiar dalam bentuk usaha lahiriah dan pertolongan Allah, akal dan qalbu (hati), pikir dan dzikir, ilmu dan iman. Sesuai semangat yang ada didalam Al- Quran maka setiap pribadi muslim perlu memadukan masing-masing kedua aspek tersebut.
“Sikap pasrah dan juga permohonan do’a kepada Allah agar wabah Covid-19 segera berakhir, perlu diikuti juga dengan ikhtiar dalam bentuk pelaksanaan protokol kesehatan yang sudah dibuat dan disusun berdasarkan pertimbangan akal, pikiran dan juga ilmu pengetahuan” katanya.
Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Magelang tersebut menambahkan bahwa kemampuan membaca dan juga menghafal Al-Qur’an perlu disempurnakan dengan ikhtiar memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari menurut kemampuan masing – masing.
Jadikan setiap peringatan Nuzulul Qur’an sebagai momentum untuk refleksi terkait pelaksanaan pedoman hidup yang tercantum didalam Al-Qur’an itu sendiri. (hsn/ MPI Kab.Magelang)
One Comment