Forum Ukhuwah Pegawai di Lingkungan Gedung PDM Kendal Adakah Ngaji Syawal
PWMJATENG.COM, KENDAL – Seluruh pegawai di lingkungan gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah (PDM) Kendal menggelar halalbihalal bertajuk ‘Ngaji Syawal Bareng Ustadz H.Moh. Zabidi’. Kegiatan yang diikuti sekitar 56 berlangsung di akhir bulan Syawal 1440 H, Rabu (3/7) di aula dasar gedung PDM setempat.
Ketua panitia, Abdul Ghofur menyampaikan perlunya meneruskan forum komunikasi pegawai di lingkungan gedung pusat dakwah Muhammadiyah Kendal yang sudah terbentuk.
“Sekitar 5 tahun lalu forum ini telah dibentuk dengan ketuanya Bapak Usman Daud El-Ahmady. Namun keberadaannya belum seperti yang kita harapkan, masih sebatas komunikasi antar lembaga terkait sosialisasi beberapa kebijakan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal. Kebijakan itu sampai sekarang masih berlaku, tetapi hal-hal yang menyangkut tentang kegiatan bersama antar personal belum terlaksana secara baik” kata Ghofur.
Melaui forum ukhuwah ini beliau berharap ke depan ada kegiatan yang bersifat bersama, rutin, dan mengikat untuk menguatkan ukhuwah antar pegawai.
“Forum ukhuwah ini sebagai ikhtiar awal bagi kita. Ke depan tidak ada salahnya penguatan ukhuwah ditunjukkan dengan kegiatan bersama semisal sillaturrahmi rutin antar keluarga, melakukan senam kesegaran jasmani maupun kegiatan lain yang bersifat ukhuwah Islamiyah.
Abdul Ghofur menyadari, hampir setiap hari pikiran dan tenaga kita curahan untuk kepentingan kebesaran Muhammadiyah melalui bekerja di lembaga maupun AUM yang ada di lingkungan gedung dakwah.
“Namun demikian di sisi lain fisik kita perlu diolah melalui gerak dan olah badan” ujarnya.
Sedangkan ustadz Moh Zabidi dalam tausiahnya mengajak kepada para pegawai untuk memahami hakikat Syawal yang memiliki makna meningkat.
“Arti syawal secara sederhana adalah meningkat. Sedangkan yang ditingkatkan adalah amal ibadahnya karena sudah dikader oleh Allah di bulan Ramadhan selama sebulan” kata ustadz Zabidi.
Menurutnya, amalan Ramadhan di bulan syawal dan bulan-bulan selanjutnya mestinya dijadikan tradisi sehingga kehidupan kita dihiasi dengan amalan-amalan Ramadhan.
“Ketika Ramadhan tadarus Al qur’an sehari selesai 1 juz, setelah Ramadhan tingkatkan menjadi lebih dari 1 juz. Shadaqah jarizah, infaq dan sholat malam, kita tetap tingkatkan. Meningkatnya amal ibadah bagi kita akan menjadi pribadi muttaqien”
Amal ibadah yang dilaksanakan senantiasa terbagi menjadi 2 dalam bentuk hubungan atau interaksi.
“Hubungan kepada Allah, hablu mina Allahharus dirawat sebaik mungkin, jangan sampai tercemar oleh apapun yang bisa membuat ibadah kita kepada Allah tertolak. Misalnya syirik, bidah, khurafat, riya’ dan bentuk pencemaran lainnya” jelasnya.
“Manusia hidup sangat membutuhkan hubungan sesama manusia dan lingkungan, hablu minannas. Hubungan sesama manusia dibangun karena saling membutuhkan untuk menjaga keselarasan dan keharmonisan” imbuhnya.
Kegiatan ngaji Syawal yang diiringi oleh organ tunggal ‘Arie’ dari Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PDM Kendal ditutup dengan halalbihalal, berjabat tangan antar pegawai dan ramah tamah. (Dyah/MPI Kendal)